Suara Karya

Ditengah Pandemi Covid-19, Astri Ukir Juara Lomba Cipta Puisi Bahasa Jerman

JAKARTA (Suara Karya) : Ditengah pandemi Covid-19 tidak membuat mahasiswi Universitas Negeri Jakarta(UNJ) larut dalam kegalauan. Mereka tetap berusaha dan berkreasi menggapai prestasi dalam bidangnya masing-masing. Seperti halnya Astri Wulandari meraih juara dalam lomba cipta karya puisi bahasa Jerman tingkat nasional yang digelar Universitas Sam Ratulangi.

“Kami bangga dan sekaligus salut atas prestasi yang diukir Astri. Ditengah masa pandemi Covid – 19 dia
tidak terpengaruh dan tetap fokus dalam menciptakan puisi bahasa Jerman sesuai dengan Prodinya,”jelas
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNJ, Dr. Abdul Sukur, S.Pd., M.Si.di Jakarta, kemarin.

Dengan prestasi yang diraih, Abdul Sukur mengucapkan terima kasih pada Astri dan Dekan FBS UNJ, Dr. Liliana Muliastuti, M. Pd. serta para Dosen yang membimbingnya. Begitu juga dukungan dan arahan Rektor UNJ Prof.Dr. Komarudin, M.Si. yang selalu memberikan peluang pada mahasiswi tampil mengikuti berbagai lomba tingkat nasional maupun internasional.

Pada kesempatan terpisah Astri Wulandari mengaku bersyukur dan gembira keluar sebagai juara lomba puisi bahasa Jerman tingkat nasional. Semua itu tidak lain berkat bimbingan para Dosen dalam Prodi FBS yang ditekuninya.

“Saya bangga mendapat juara 1 lomba cipta puisi bahasa Jerman tingkat nasional. Pada dasarnya, pengetahuan tentang puisi bahasa Jerman saya dapatkan saat mengikuti kuliah Literatur im DaF-Unterricht di UNJ. Dari situlah saya sering mengikuti lomba,”papar Astri.

Astri yang juga mantan siswi SMAN 31 Jakarta Timur ini mengaku, mengenal puisi bahasa setelah kuliah di UNJ dan Dosen yang mengajar mata kuliah tersebut, yaitu Frau Azizah dengan memperkenalkan karya sastra Jerman, salah satunya puisi. Ketika mengetahui ada informasi tentang lomba cipta puisi bahasa Jerman, dia langsung mendaftar.

Menurutnya, tampil dalam lomba merupakan suatu tantangan dan kesempatan untuk mengasah kemampuan bahasa Jerman yang ditekuni dalam kuliahnya. Dengan persiapan sekitar 10 hari, di mulai dari tanggal 11 Mei 2021 Astri mencari judul dan karya puisinya.

Pada awalnya, Astri mencari informasi tentang puisi bahasa Jerman di internet, seperti strukturnya dan beberapa hal lain. Dengan membaca dan mengamati puisi-puisi berbahasa Jerman. Setelah itu, mencoba menulis puisi pertama dengan judul “Der Traum” yang berisi cerita tentang mimpinya.

“Jujur, itu tidaklah mudah. Saya harus mengekspresikan pikiran dan perasaan saya ke dalam bahasa Jerman. Terlebih harus menyesuaikan dengan struktur puisi yang harus dibawakan dan diungkapkan,”tutur Astri.

Setelah selesai menulis puisi yang berjudul “Der Traum”, Astri mencoba menulis puisi kembali. Kali ini puisi berjudul “Keine Träume in Palästina” tanggal 19 Mei 2021 dan puisi inilah yang dikirim tanggal 20 Mei 2021 untuk perlombaan cipta puisi bahasa Jerman.

“Puisi itu terinspirasi dari kisah seorang anak di Palestina yang mengungkapkan isi hatinya melalui video yang tersebar di sosial media Instagram. Alhamdulillah, melalui puisi itulah saya keluar sebagai juara,”tuturnya.

Keikutsertaan lomba selama pandemi covid -19 terasa tidak memiliki tantangan baginya. Namun Astri bersyukur mampu meraih prestasi membanggakan. Tahun 2020 tampil
juara favorit 3 pada lomba foto dan menulis bahasa Jerman “Menschen in Asien – Humans of Asia” yang diadakan oleh DAAD, Robert Bosch Stiftung.

Selanjutnya juara 3 lomba pidato bahasa Jerman tingkat nasional yang diadakan oleh Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Jerman, Universitas Negeri Surabaya pada tanggal 25 November 2020.

“Pada saat itu, tema pidato saya adalah pengaruh pandemi Corona terhadap lingkungan atau dalam bahasa Jermannya “Umweltauswirkungen der Corona-Pandemie”. tambahnya. (Warso)

Related posts