
JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) menggelar Merdeka Innovation Summit (MIS) 2023, yang menghadirkan narasumber berkelas global.
Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek), Kemdikbudristek, Nizam berharap MIS 2023 tak hanya menjadi wahana kolaborasi inovasi tingkat nasional, tetapi juga membuka peluang di tingkat internasional.
“Indonesia, tahun ini berhasil meraih peringkat ke-5 dari 132 negara dalam Indeks Inovasi Global untuk kolaborasi riset dan pengembangan antara universitas dan industri. Semoga prestasi ini bisa membawa inovasi di Indonesia menjadi lebih baik lagi,” kata Nizam saat membuka MIS 2023 di Jakarta, Kamis (16/11/23).
MIS 2023 yang berlangsung pada 16-17 November 2023 itu menampilkan narasumber, antara lain Lead Scientist for Process Development of Oxford AstraZeneca Covid-19, Carina Joe; Director of CSIRO Southeast Asia, Amelia Fyfield; Managing Director of Google Indonesia, Randy Jusuf; Rektor IPB University, Arif Satria; dan Senior Science and Technology Policy Fellow, Cabinet Office, Government of Japan Yasuko Kasai.
Pembicara yang akan hadir pada hari kedua, antara lain Chief Solution Architect for Nvidia AI Technology Center Simon See; Director of Business Development YG Entertainment & Executive Director, Encast Co Ltd, Charlie Cho; dan Founder RM Synergy Riri Muktamar.
Nizam menambahkan, inovasi penting bagi Indonesia jika ingin naik kelas sebagai negara maju. Untuk itu, pemerintah mendorong perguruan tinggi bersama industri melahirkan banyak inovasi, demi kemajuan Indonesia.
“Melalui program Dana Padanan Kedaireka, kita dorong industri bersama perguruan tinggi melahirkan banyak inovasi. Upaya ini harus dilakukan bersama, karena kalau hanya mengandalkan industri akan berjalan lama. Sementara perguruan tinggi tidak boleh berbisnis,” ujarnya.
MIS 2023 merupakan wujud nyata dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045, yang fokus pada peningkatan pembangunan manusia, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, serta keadilan dalam pengembangan dan peningkatan ketahanan nasional dan tata kelola.
Ketua Pelaksana Merdeka Innovation Summit 2023, Achmad Adhitya menambahkan, MIS merupakan platform untuk menyoroti peran krusial yang dimainkan setiap pemangku kepentingan dalam mendorong inovasi dan menciptakan solusi.
Tema MIS 2023 yaitu ‘Knowledge-Powered Economic Resilience through Innovation’ mencerminkan semangat kolektif Indonesia dalam mewujudkan visi besar dalam dunia inovasi.
Dalam suasana yang terbuka dan tidak dipungut bayaran, peserta MIS 2023 memiliki kesempatan unik untuk belajar, berjejaring, dan berkolaborasi. Kegiatan berupa diskusi, dialog, dan pertukaran pengetahuan.
Merdeka Innovation Summit terdiri dari beberapa segmen, yaitu Main Hall yang menampilkan pemikir ulung, pembuat kebijakan, dan perintis industri dalam diskusi dinamis mengenai tantangan dan peluang, kolaborasi antara akademisi, bisnis, dan masyarakat untuk mendorong kemajuan.
Kedua, InnovTalks yakni sesi pendek di mana para inovator, pemikir ulung, dan pakar industri berbagi perjalanan transformasi mereka dan dampak inovasi mereka pada masyarakat.
Ketiga, The Expo yaitu pengalaman interaktif yang memamerkan teknologi canggih, proyek-transformasi, dan solusi inovatif terdepan. Peserta dapat terlibat dengan pameran, tampilan interaktif, serta beragam bisnis visioner dalam dunia inovasi.
Keempat, Networking Area yaitu tempat berkumpulnya akademisi dan pemangku kepentingan industri untuk berinteraksi secara bermakna, membentuk kemitraan berharga, bertukar pandangan, dan menjelajahi peluang untuk mendorong inovasi dan kemajuan. (Tri Wahyuni)