
JAKARTA (Suara Karya): Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade, menyambut baik langkah Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang menggandeng PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia untuk melakukan perawatan pesawat milik TNI. Kerja sama ini diyakini, akan lebih menumbuhkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Andre menegaskan, kerja sama itu juga sejalan dengan komitmen Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, untuk membesarkan BUMN khususnya yang terkait dengan kedirgantaraan. “Harapannya, kerja sama ini mampu memajukan kemandirian industri pertahanan (Indhan) dalam negeri khususnya yang bergerak di bidang kedirgantaraan,” katanya dalam FGD Panja Garuda di Jakarta, Kamis (14/4/2022).
Anggota Fraksi Gerindra DPR ini juga mengungkapkan, Prabowo punya komitmen untuk terus membesarkan GMF. Sebab, menurut dia menyelamatkan Garuda itu sudah sikap resminya sebagai putra bangsa. Untuk itu, salah satu kebijakan yang diambil dengan menyerahkan pemeliharaan pesawat TNI kepada GMF.
Dikatakan Andre, DPR mendorong agar pemeliharaan-pemeliharaan pesawat TNI ini bisa dilakukan di GMF. “Kenapa harus melibatkan asing kalau GMF bisa. Jangan sampai berdikari, berdiri di atas kaki sendiri, itu hanya jargon saja,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra membenarkan bahwa PT GMF telah menjalin kerja sama dengan Kemenhan terkait pemeliharaan pesawat TNI. Dia pun mengapresiasi komitmen Menhan Prabowo dalam memajukan industri dirgantara dalam negeri.
“Beberapa waktu lalu Pak Menteri Pertahanan datang kesini dan kami terima kasih bahwa memang komitmen dan dukungan beliau untuk memajukan Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT GMF Aeroasia Andi Fahrurrozi mengatakan, keseriusan Menhan Prabowo dalam memajukan industri dirgantara dalam negeri ditandai dengan menerbitkan surat edaran bagi semua matra TNI (AD, AU, AL) agar pekerjaan perbaikan pesawat dilakukan di dalam negeri.
“Jadi saat ini sudah diatur untuk pekerjaan maintenance alutsista itu tidak boleh dibawa keluar negeri. Jadi memang surat edarannya sudah terbit, itu dari Menhan untuk semua matra,” terang Andi.
Lebih lanjut, kata Andi, langkah PT GMF kini kian mantap untuk ekspansi pada industri pertahanan dengan keberhasilan perusahaan meraih sertifikat dan persetujuan dari Lockheed Martin atas kapasitas perawatan pesawat Hercules C-130H untuk pekerjaan overhaul, refurbishment, dan modifikasi.
Keberhasilan ini berangkat dari adanya kesepakatan offset atau Offset Project Agreement (OPA) antara pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pertahanan dan Lockheed Martin, yang merupakan perusahaan kedirgantaraan, senjata, pertahanan, keamanan informasi, dan teknologi dari Amerika Serikat. (Bayu)