Dukung JKN-KIS, BPJS Kesehatan Beri Penghargaan ke Industri Keuangan

0
Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Kemal Imam Santoso. (Suarakarya.co.id/Tri Wahyuni)

JAKARTA (Suara Karya): Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memberi apresiasi atas kinerja industri keuangan yang menjadi mitra dalam layanan pembayaran iuran dan penyaluran pembiayaan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Kemal Imam Santoso menyatakan hal itu saat menyerahkan penghargaan Payment Channel Award 2020 yang digagas BPJS Kesehatan di Jakarta, Rabu (25/11/20).

Kemal menjelaskan, satu bagian penting dari ekosistem Program JKN-KIS adalah peran klaster keuangan yang terdiri dari industri keuangan baik bank maupun non bank. Untuk itu, apresiasi diberikan kepada mereka yang berkinerja baik dalam melayani sekitar 223 juta peserta JKN-KIS.

“Ekosistem penerimaan iuran yang handal adalah kunci dalam meningkatkan kolektabilitas iuran. Kehandalan ekosistem penerimaan iuran tak lepas dari dukungan seluruh industri keuangan baik bank maupun non-bank yang mampu secara lincah menyesuaikan diri dengan berbagai dinamika kebijakan dan strategi BPJS Kesehatan,” tuturnya.

Seiring dengan pertumbuhan peserta, Kemal menyebutkan, rata-rata transaksi penerimaan iuran JKN-KIS per bulan mencapai 12,6 juta transaksi dengan dana hingga Rp8 triliun. Total penerimaan iuran JKN-KIS sejak 2014 hingga Oktober 2020 mencapai Rp529 triliun.

Ditambahkan, seluruh transaksi penerimaan iuran JKN-KIS dikumpulkan melalui kanal pembayaran baik lewat bank maupun non bank atau Payment Point Online Banking (PPOB). Sejak perluasan kanal lewat PPOB dibuka tahun 2016, jumlah kanal pembayaran iuran kini mencapai 694.848 titik

“Tumbuhnyankanal pembayaran iuran tak lepas dari dukungan dan kinerja luar biasa yang dilakukan bank, switcher dan berbagai mitra pembayaran iuran. Meski dalam perjalanannya mengalami berbagai dinamika, kami harap semua mitra dapat mencari solusi secara bersama-sama,” ujarnya.

Kemal mencontohkan, saat mismatch Program JKN-KIS pada 2019 yang berpotensi pada pembayaran klaim fasilitas kesehatan. Kondisi itu membuat pembayaran klaim menjadi lebih panjang. Lalu mitra perbankan membantu menjaga cash flow fasilitas kesehatan, agar tetap dapat melayani peserta JKN-KIS melalui Program Supply Chain Financing (SCF).

“Ada 1.038 fasilitas kesehatan memanfaatkan program SCF dengan dana talangan mencapai Rp15 triliun pada 2019,” katanya.

Sementara itu Direktur Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan M Ihsanuddin mengungkapkan, OJK mendukung program JKN-KIS dan mengapresiasi kompaknya industri keuangan dalam menyukseskan program ini.

“Terutama di pandemi covid-19 saat ini, tantangan dalam pengelolaan Program JKN-KIS akan semakin kompleks,” ujarnya.

Berikut penghargaan Channel Payment Award BPJS Kesehatan 2020, terpilih sebagai Bank Pooling Terinovatif adalah Bank Mandiri, Bank Pooling Peneriman Iuran Terbesar diraih Bank Mandiri, Bank Pooling Jumlah Transaksi Terbesar oleh Bank BRI, Bank Pooling Peserta Autodebit Terbesar adalah Bank Mandiri, Bank Pooling Layanan Pemberian Iuran Terbaik diraih Bank BNI, Bank Pooling Aggregator PPOB Terbesar adalah Bank BTN.

Selain itu, penghargaan Bank Non Pooling Transaksi dan Penerimaan Iuran Terbesar diraih Bank BCA, Bank Non Pooling Peserta Autodebit Terbesar adalah Bank BCA, Perusahaan Switcher Terinovatif diraih PT Finnet Indonesia, Perusahaan Swicther Transaksi Penerimaan Iuran Terbesar adalah PT Finnet Indonesia, Perusahaan Swicther Peserta Autodebit Terbesar adalah PT SYB.

Penghargaan untuk Mitra PPOB Terinovatif diberikan kepada PT Indomarco Prismatama, Perusahaan E-Commerce Peserta Autodebit Terbesar diraih Tokopedia, Mitra SCF Terbaik dari Penyaluran Pendanaan diraih Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI dan Bank BRI. (Tri Wahyuni)