Suara Karya

Dukung Opera Majapahit: Gayatri, Kemdikbudristek Narasikan Kembali Budaya Indonesia

JAKARTA (Suara Karya): Generasi muda Indonesia mungkin tak banyak yang tahu sosok Gayatri, putri raja Singhasari, karena kisah hidupnya sedikit sekali dibahas dalam buku teks di sekolah. Padahal, ia memberi kontribusi besar bagi kejayaan Kerajaan Majapapahit kala itu.

“Gayatri itu sosok pemimpin perempuan berkarakter kuat, yang melahirkan generasi pemimpin di Kerajaan Majapahit. Lewat pementasan opera ini, diharapka. kita bisa belajar banyak dari kehidupan Putri Gayatri,” kata penulis naskah sekaligus sutradara, Mhyajo dalam jumpa pers, di Jakarta, Jumat (30/9/22).

Pernyataan itu disampaikan terkait rencana pementasan ‘Opera Majapahit: Gayatri’ di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 8 Oktober mendatang.

Perjalanan hidup seorang Gayatri yang bergelar Rajapatni, menurut
Mhyajo dapat dikatakan menarik. Karena lahir dan tumbuh di lingkungan Kerajaan Singhasari, tetapi menghabiskan masa tua hingga wafat di dalam Kerajaan Majapahit.

“Penonton akan menikmati kesakralan karakter seorang Putri Gayatri, yang menciptakan ‘legacy’ atas dirinya sendiri. Berkat kemampuan dan kecerdasannya, ia berjuang untuk menjamin kelangsungan hidup, sekaligus merancang kejayaan kerajaan Majapahit,” tuturnya.

Mhyajo mengaku jatuh cinta pada Gayatri setelah membaca buku berjudul Kakawin Nagarakretagama. Namun, butuh 5 tahun untuk direalisasikan menjadi sebuah pementasan.

“Prosesnya lama, karena kami harus melakukan banyak riset sejarah serta antropologis. Kami ingin penonton seolah berada di dalam semesta yang amat berbeda, namun familiar,” katanya.

Selain itu, lanjut Mhyajo, ada kendala pendanaan. Namun, beruntung proposal pementasan Opera Majapahit: Gayatri mendapat dukungan dari Direktorat Perfilman, Musik dan Media, Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) hingga bisa direalisasikan.

“Opera Majapahit: Gayatri mendapat ulasan yang baik saat pementasan secara daring, pada Edinburgh Festival Fringe 2021. Di mana saat itu, C ARTS UK mengkurasi untuk online demand di platform mereka,” ucapnya.

Kapokja Apresiasi dan Literasi Musik yang hadir mewakili Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Edi Irawan menjelaskan, Opera Majapahit dinilai layak mendapat hibah dari program Fasilitasi Bantuan Kebudayaan 2022

“Opera Majapahit adalah contoh karya yang bisa mendapat stimulus dari pemerintah, sehingga seniman bisa berkarya dan mewujudkan mimpi mereka ke dalam bentuk apa pun,” ujar Edi.

Hadir dalam kesempatan itu penata kostum, RM Radinindra Nayaka Anilasutra; sutradara film teaterikal Gayatri 2020, Bona Palma; serta penata musik, Franki Raden dan 19 pelakon secara daring.

Mhyajo menjelaskan pelakon opera dipilih orang-orang baru yang diseleksi melalui audisi pada 2020 lalu. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Solo, Gianyar, Jambi, Banyumas, Jogjakarta dan Jakarta.

“Karya panggung ini akan diikuti 15 pelakon hasil audisi pada 2020 lalu, dan pelakon tambahan 5 orang, penyanyi sebanyak 3 orang dan 2 narator yang masing-masing fasih berbahasa Jawa kuno dan Indonesia,” kata Mhyajo menandaskan. (Tri Wahyuni)

Related posts