
JAKARTA (Suara Karya): Guna mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ), Bodrex mendonasikan ratusan smartphone dan kuota internet untuk siswa sekolah dasar (SD) di 9 kota. Program donasi tersebut merupakan bagian dari kampanye ‘Bodrex Merah Putih Berbagi 2020’.
“Banyak siswa kesulitan ikut PJJ, karena tidak punya smartphone. Bahkan, mereka terancam putus sekolah karena tak ikut pembelajaran jarak jauh dalam jangka waktu lama,” kata General Manager Brand Communication & Content: Analgesic, Cough & Cold, and Herbal Products, Audrey Y Gandadjaja dalam keterangan pers, Selasa (6/4/2021).
Audrey mengutip laporan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) yang menyebutkan, lebih dari 50 persen siswa di Indonesia tidak memiliki smartphone. Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menunjukan baru 21,7 juta siswa yang menginput nomor teleponnya dari total 44 juta siswa di Indonesia.
“Pandemi corona virus disease (covid-19) tak hanya meluluhlantakan perekonomian dan kesehatan di Indonesia, tetapi juga sektor pendidikan. Meski pemerintah menggelar PJJ, banyak siswa kesulitan mengakses karena tak punya smartphone dan kuota internet,” ujarnya.
Guna mengatasi tantangan itu, Audrey menambahkan, Bodrex memutuskan untuk membuat program donasi ratusan smartphone dan kuota internet untuk siswa SD di 9 kota yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, Medan, Palembang, Lampung dan Samarinda.
“Sebagai merek lokal obat sakit kepala nomor satu di Indonesia, Bodrex ingin memberi kontribusi secara langsung ke masyarakat, terutama siswa SD agar dapat mengikuti PJJ di masa pandemi,” ucapnya.
Audrey menjelaskan, smartphone yang dipergunakan siswa, nantinya akan menjadi inventaris sekolah. Smartphone itu dipinjamkan ke siswa hingga pelaksanaan PJJ dinyatakan selesai. Donasi diprioritaskan untuk siswa kelas 3 hingga kelas 6 SD.
Program #bodrexMerahPutihBerbagi, kata Audrey, merupakan bentuk terima kasih kepada masyarakat, karena selama ini telah menjadikan bodrex sebagai merek obat sakit kepala nomor satu di Indonesia.
“Semoga kontribusi Bodrex ini dapat nendorong makin banyak anak Indonesia mengikuti pelaksanaan PJJ. Karena merekalah yang akan jadi pemimpin Indonesia di masa depan,” kata Audrey menandaskan.
Salah satu siswa penerima donasi adalah Dias Baihaqi, siswa kelas 4 SDN Cipinang Besar Selatan 03 Pagi Jakarta. Dias mengaku selama ini memakai satu smartphone secara bergantian dengan adiknya. Belum lagi sang ayah membutuhkan smartphone itu untuk keperluan dagangnya.
“Saya selalu terlambat mengerjakan tugas karena pakainya bergantian. Saya sangat berterima kasih kepada Bodrex untuk bantuan smartphone dan kuota internet. Ini sangat membantu,” kata Dias. (Tri Wahyuni)