Suara Karya

Dukung Program SMK PK SPD, Industri Investasikan Rp2,3 Triliun

JAKARTA (Suara Karya): Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan (PK) Skema Pemadanan Dukungan (SPD) mendapat dukungan dari industri. Hal itu terlihat dari nilai ajuan investasi dari industri, yang mencapai angka Rp2,3 triliun.

“Mitra industri yang terlibat dalam Program SMK PK SPD tahun ini naik hingga 8 kali lipat dibanding tahun lalu,” kata Dirjen Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), Kiki Yuliati dalam diskusi media, di Jakarta, Senin (6/2/23).

Kiki menjelaskan, jumlah industri yang mendaftar dalam Program SMK PK SPD 2023 sebanyak 2.559 industri. Jumlahnya naik signifikan dari tahun lalu sebanyak 349 industri. Dampak baiknya adalah ajuan investasi dari industri tahun ini melonjak hingga Rp2,3 triliun.

“Angka itu kami peroleh dari aplikasi Takola, yang mencatat kegiatan Program SMK PK SPD. Pendaftaran yang ditutup pada 20 Januari 2023 lalu mencatat, ada 2.559 industri yang mendaftar dengan ajuan investasi total Rp2,3 triliun,” tuturnya.

Menanggapi tingginya antusiasme industri pada Program SMK PK SPD 2023, Kiki Yuliati mengatakan, hal itu tak lepas dari kesuksesan penyelenggaraan SMK PK SPD tahun 2022. Industri mulai merasakan manfaat langsung program, sehingga menimbulkan kepercayaan (trust) atas pendidikan vokasi tersebut.

“Program SMK PK SPD merupakan upaya transformasi pendidikan vokasi agar pembelajaran relevan dengan kebutuhan industri,” tuturnya.

Karena itu, lanjut Kiki, melonjaknya jumlah industri pendaftar menjadi sinyal positif peningkatan trust industri, serta terjadinya kemitraan yang organik di tingkat satuan pendidikan vokasi.

Ditambahkan, peningkatan trust industri juga tak lepas dari konsistensi kebijakan yang Pemerintah lakukan untuk memperkuat pendidikan vokasi.

“Sejak Presiden Joko Widodo mencanangkan pendidikan vokasi sebagai program prioritas pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional, kami semakin gencar meningkatkan partisipasi industri melalui berbagai skema yang tidak hanya menguntungkan SMK, tetapi juga industri (mutual benefit),” kata Kiki menegaskan.

Adanya investasi industri, baik secara in cash maupun in kind pada Program SMK PK SPD juga merupakan langkah strategis untuk menciptakan ekosistem kemitraan vokasi yang terukur dan berkelanjutan.

Program SMK Pusat Keunggulan SPD, imbuh Dirjen Diksi, tidak berarti dimaknai membantu industri, tetapi mengandung pesan bahwa upaya mendidik dan memajukan bangsa harus dilakukan oleh semua pihak.

“Industri telah merasakan manfaat dari bermitra dengan satuan pendidikan vokasi. Manfaat itu diharapkan akan meningkatkan daya saing industri, yang pada akhirnya berkontribusi sebagai penggerak ekonomi nasional,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur SMK, Wardani Sugiyanto memaparkan ajuan investasi industri sebagian besar diberikan dalam bentuk in kind atau aktivitas bersama antara SMK dengan industri. Angkanya sekitar Rp1 triliun.

Sedangkan total ajuan investasi industri dalam bentuk in cash senilai Rp951,9 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk pengadaan peralatan praktik sebesar Rp390,3 miliar.

Berdasarkan sebaran wilayah, Wardani mengungkapkan, industri yang mendaftar Program SMK PK SPD 2023 terbanyak dari Provinsi DKI Jakarta dengan total 677 industri atau 26 persen dari keseluruhan pendaftar.

Kendati demikian, pertumbuhan industri dari daerah lain menunjukkan tren positif, terutama di wilayah Jawa Tengah (364 industri), Jawa Timur (358), dan Jawa Barat (325). Di Pulau Sumatera paling tinggi dari Provinsi Sumatera Utara (65), Lampung (58), dan Riau (56).

“Dari total 2.559 industri yang mendaftar, sebagian besar sudah memiliki mitra SMK namun masih ada 1.000 industri yang belum menentukan mitra SMK-nya,” kata Wardani.

Berdasarkan kategori skala industri, saat ini yang paling banyak mendaftar adalah industri skala menengah dan besar. Kami juga mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk terlibat dalam Progran SMK PK SPD Tahun 2023.

Ditambahkan, teknik kendaraan ringan otomotif menjadi konsentrasi keahlian yang paling diminati industri, disusul multimedia, desain komunikasi visual, rekayasa perangkat lunak, dan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura.

Setiap sekolah harus memilih satu kompetensi keahlian prioritas untuk menjadi keunggulan, yang nantinya akan dikembangkan bersama mitra industri.

“Setelah proses pendaftaran ini, kami akan melakukan kurasi kepada industri dan SMK. Target selesai pada akhir Februari 2023. Kami harap Maret 2023, program sudah bisa berjalan,” kata Wardanu menandaskan. (Tri Wahyuni)

Related posts