
JAKARTA (Suara Karya) : Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan Olahraga Nasional (PPITKON) Kemenpora bergerak cepat dalam melahirkan atlet handal menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Sumatera Utara dan Aceh tahun 2021 melalui data Antropometri.
“Upaya memenuhi semua itu PPITKON Kemenpora menggelar seminar pemanfaatan data Antropometri atlet pemenuhan kebutuhan gizi dimasa pandemi dan peningkatan layanan kesehatan olahragawan,”tegas Kepala PPITKON Kemenpora Edi Nurinda seusai membuka seminar di Suite Hotel The Jayakarta, Bandung, Kamis (16/12/2021) malam.
Seminar yang diikuti 50 peserta dari Jakarta dan Bandung kata Edi menitik beratkan pada peningkatan prestasi atlet yang ditunjang dalam segi kesehatan dan gizi. Melalui kedua unsur itu seorang atlet tinggal memoles dengan sisi lain seperti pemilikan postur tubuh dan strategi peningkatan otot yang didukung dengan gizi yang mumpuni.
Penggunaan data Antropometri dapat disandingkan dengan berbagai program peningkatan prestasi atlet seperti
Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang sudah disosialisaikan keberbagai daerah di Indonesia.
Pemanfaatan data Antropometri sejalan dengan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional jangka panjang secara terintegrasi dan kolaboratif untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam bidang keolahragaan.
Seperti halnya melakukan data pengukuran pembinaan selama satu tahun bagi atlet remaja. Pengukuran yang dijadikan contoh ditiga daerah yang meraih peringkat tertinggi di PON XXI Papua. Seperti Jabar diperingkat pertama, Sumut berada dilapis tengah dan Maluku Utara yang belum menghasilkan medali emas.
Melalui seminar pemanfaatan data Antropometri Edi berharap dapat menjawab kelebihan dan kekurangan atlet selama melakukan pembinaan diberbagai daerah. “Hal itu yang selalu dipantau PPITKON dalam segi kesehatan dan pemenuhan gizi atlet dalam menghasilkan prestasi cemerlang nantinya,’tambah Edi. (Warso)