Fahri Hamzah Puji Kritikan Megawati dan SBY kepada Prabowo

0

JAKARTA (Suara Karya): Wakil Ketua DPR bidang Kesejahteraan Rakyat, Fahri Hamzah menilai, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto kurang aktif dan kurang berani beradu data dengan calon petahana Joko Widodo menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Dia mengatakan hal itu, menanggapi kritikan yang disampaikan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono terkait belum adanya tawaran program dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk pemerintahan lima tahun ke depan.

Menurut Fahri, kritik yang disampaikan Megawati dan SBY, penting untuk meningkatkan bobot kampanye Pilpres 2019. Politisi PKS ini mengatakan, Prabowo seharusnya mulai mengefektifkan kampanye dengan berani beradu data dengan calon petahana Presiden Joko Widodo.

“Saya kira kritikan Ibu Mega dan Pak SBY itu baik ya. Concern-nya sama, bahwa Pak Prabowo sebagai kandidat harus lebih aktif,” ujar Fahri, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/11/2018).

Beberapa data diklaim telah disampaikannya ke publik, seperti dalam penanganan bantuan bencana di Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga persoalan nasib pegawai honorer. Namun, Fahri menyayangkan tim Prabowo tak dapat menindaklanjuti persoalan tersebut atau memberi data yang komprehensif dalam persoalan lain.

“Coba kalau yang kayak begini dijurubicarai Pak Prabowo atau istilahnya penantang, itu ya akan lain ceritanya,” katanya menambahkan.

Fahri menilai, selama ini juru bicara Prabowo yang cukup vokal hanya Fadli Zon. Sementara anggota dewan lain dinilai belum aktif untuk menyodorkan data pembanding dengan capaian pemerintah.

Kritik lainnya adalah soal pembagian tugas dari Prabowo dan Sandiaga Uno. Menurut Fahri, bagaimanapun Sandiaga tidak dapat menggantikan peran Prabowo yang merupakan seorang calon presiden.

“Kata Pak SBY, superstar dari penantang yaitu Pak Prabowo. Saya kira ini yang harus di-manage. Jadi tantangan Ibu Mega dan komentar Pak SBY penting bagi kubu penantang untuk meningkatkan modus dari pertarungan ini agar lebih efektif,” ujarnya lebih lanjut.

Terkait dengan itu, dia meminta Prabowo lebih aktif dalam menjawab berbagai persoalan bangsa, dengan beradu data dengan petahana. Hal ini, katanya, akan meningkatkan kualitas kampanye ketimbang sekedar membuat gimmick.

“Kalau tidak ditantang, ya petahana santai-santai aja. Ya sontoloyo, genderuwo. Karena dia tidak ditantang dengan konten. Akhirnya main gimmick. Itu yang saya sayangkan. Jadi pertarungan ini harus diangkat derajatnya pada pertarungan data, narasi yang betul-betul berisi. Sehingga rakyat betul-betul dapat manfaatnya,” kata Fahri lagi.

Sebelumnya, SBY melalui akun Twitter miliknya mengingatkan saat ini yang dibutuhkan masyarakat adalah tawaran solusi serta program dan kebijakan dalam menjalankan pemerintahan lima tahun mendatang.

Selama kampanye satu bulan ini, SBY belum melihat penjabaran visi, misi dan program yang dipaparkan Prabowo.

Sementara Megawati dalam pidatonya di depan caleg PDIP, juga menyindir bahwa dirinya belum pernah mendengar tawaran program Prabowo-Sandi selama masa kampanye. (Gan)