
JAKARTA (Suara Karya): Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Arie Gumilar, menyatakan komitmennya dalam mengawal dan memperjuangkan kedaulatan energi nasional. Dengan demikian, bagaimana-pun caranya, pengusaan energi sepenuhnya harus berada di bawah negara dan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan bangsa dan kemakmuran rakyat Indonesia.
“Jadi, kami akan terus mengawal kedaulatan energi dan jangan sampai pengelolaannya jatuh kepada perusahaan asing,” kata Arie di Jakarta, Kamis (14/4/2022).
Selain itu, Arie juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pekerja Pertamina atas pencapaian yang telah diraih selama ini. Dia berharap kedepan terus ada peningkatan dalam kinerja Pertamina untuk memenuhi kebutuhan energi bagi seluruh rakyat Indonesia. Dia mengajak semua pihak untuk bersinergi dan bersama sama mengembangkan Pertamina.
“Karena tujuan kita adalah menjaga kelangsungan bisnis perusahaan serta memperjuangkan kedaulatan energi nasional di tangan anak bangsa. Kita akan terus perjuangkan bagaimana penguasaan energi itu tetap selalu dikuasai oleh negara sesuai amanat UUD 1945 Pasal 33 ayat 2,” tegas Arie.
Selain itu, Arie juga menyebutkan soal Pertamina tidak akan terganggu dengan hadirnya Energy Baru Terbarukan (EBT). “Kita tidak bicara soal minyak dan gas saja. Sebab Pertamina sejak 2009 sudah mempersiapkan diri jadi perusahaan energi. Dimana yang namanya energi itu harus berdaulat. Karena salah satu kedaulatan yang menopang kokoh tidaknya suatu negara selain kedaulatan pangan dan ekonomi itu adalah juga kedaulatan energi,” jelas dia.
Dalam kesempatan ini Arie ingin menunjukan bahwa FSPPB merupakan organisasi pekerja Pertamina yang kompak dan solid. “Semua yang kita lakukan adalah menjalankan organisasi sesuai dengan tata kelola organisasi yang benar, profesional, efektif, efisien, akuntabilitas, dan bertanggung jawab. Tentunya dengan mengedepankan bahwa pekerja harus bersatu demi kemajuan perusahaan,” pungkasnya. (Bayu)