Gandeng IEEE, Ditjen Dikti Perkuat SDM Bidang Sains dan Teknologi

0

JAKARTA (Suara Karya): Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemdikbudristek menggandeng Himpunan Sarjana Teknik Listrik dan Elektronik Seksi Indonesia (IEEE), guna meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi bidang sains dan teknologi.

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dilakukan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam dengan Ketua IEEE, Wahyudin Hasbi secara daring, Selasa (27/7/21).

Dijelaskan, kerja sama meliputi 3 hal, yaitu memperkuat pengembangan SDM unggul lewat Program Kampus Merdeka. Kedua, melakukan akselerasi teknologi dan menciptakan reka cipta yang bermanfaat bagi industri dan masyarakat.

“Kerja sama ini penting, karena ekonomi Indonesia di masa depan sangat bergantung pada inovasi dan SDM unggul, dengan kunci utama yaitu produktif, kreatif dan inovatif. Mereka akan menjadi tulang punggung bagi pembangunan bangsa dan negara,” tuturnya.

Pencapaian itu, menurut Nizam, kuncinya ada pendidikan tinggi. Karena tantangan terbesar dalam membangun daya saing di dalam negeri adalah lewat inovasi. Untuk itu, kolaborasi dan diskursus keilmuan menjadi sangat penting untuk membangun inovasi ke depan.

“Tidak ada inovasi yang bergantung pada satu bidang keilmuan, apalagi jika inovasi tersebut akan menjadi sesuatu yang menghilir atau produk,” ucapnya.

Karena itu, Nizam mengajak seluruh dosen, peneliti dan profesional untuk bersama menghilirkan inovasi dari kampus maupun lembaga riset untuk menjawab kebutuhan masyarakat maupun industri.

“Ditjen Dikti memiliki Kedaireka, yaitu satu ‘platform’ untuk kolaborasi antara industri dengan perguruan tinggi, guna menjawab tantangan dunia kerja dan industri. Selain menghilirkan karya dari perguruan tinggi agar bisa masuk ke industri dan masyarakat,” ucapnya.

Ditambahkan, IEEE sebagai kelompok ilmuwan atau wadah profesional di bidang elektronika dan elektrika memiliki peran besar dalam revolusi industri 4.0, yang pada dasarnya adalah revolusi digital dengan ekstensifikasi dan intensitas yang sangat tinggi.

Nizam mengajak IEEE untuk bersama mengakselerasi pembangunan Indonesia yang berkelanjutan, yakni membangun ‘green economy’ dan ‘Green technology’.

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Paristiyanti Nurwardani mengemukakan, perjanjian kerja sama dengan IEEE juga meliputi peningkatan kapasitas terkait tugas profesor dan ‘distinguished lecturer’.

Ketua IEEE, Wahyudin Hasbi menjelaskan, IEEE Seksi Indonesia yang berdiri sejak 33 tahun di Indonesia, adalah bagian dari IEEE global. IEEE merupaka organisasi profesi engineering terbesar di dunia dan memiliki jaringan anggota di lebih dari 160 negara.

IEEE Indonesia beranggotakan profesional/industri, akademisi dan pemerintahan. Organisasi tersebut telah memberi sumbangsih nyata dalam berbagai aktivitas yang mendorong peran ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemanusiaan di Indonesia. (Tri Wahyuni)