Gebyar Menara Vokasi Siap Sinergikan Penguatan Ekonomi Daerah

0

JAKARTA (Suara Karya): Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) menggelar Gebyar Menara Vokasi 2021 di 5 kota/kabupaten, yaitu Medan, Pekanbaru, Banjarmasin, Labuan Bajo dan Kolaka.

Kegiatan tersebut merupakan puncak dari pembentukan akselerator daerah yang diinisiasi oleh satuan pendidikan vokasi bersama para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, dunia usaha dan dunia industri (DUDI), asosiasi dan organisasi kemasyarakatan, serta media massa.

Dirjen Diksi Kemdikbudristek, Wikan Sakarinto di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara memberi apresiasi atas upaya yang dilakukan daerah dengan membentuk akselerator daerah berbasis kemitraan pentahelix.

Yang terpenting dari kemitraan, menurut Wikan, bukan gebyar acaranya, melainkan komitmen bersama untuk mewujudkan pendidikan vokasi yang selaras dengan kebutuhan industri. Selain juga relevan dengan pembangunan, baik di daerah maupun skala nasional

“Vokasi itu tidak mungkin jalan sendiri, harus ‘link and match’. Untuk bisa link mungkin tidak sulit, tetapi untuk match itu masih menjadi tantangan,” kata Wikan dalam acara ‘Gebyar Menara Vokasi’ 2021 di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (7/12/21).

Wikan meminta sekolah meninggalkan cara tradisional. Tidak boleh mendidik dengan mengikuti keyakinan sendiri, yang ternyata sudah tak relevan lagi dengan kebutuhan industri. Apalagi saat ini industri berkembang begitu cepatnya.

Pembentukan akselerator daerah mengacu pada program destinasi super prioritas dan pembangunan ekonomi di kawasan 3T. Seperti wilayah Toba, Sumatera Utara dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang membutuhkan SDM terampil untuk pengembangan kawasan wisata.

“Peluang itu tentunya dapat diisi lulusan vokasi dari daerah setempat,” ujarnya.

Wikan mengungkapkan, dukungan dan komitmen dari pemerintah daerah sangatlah penting, terutama dalam mengatasi persoalan ketenagakerjaan. Ia mencontohkan kemitraan yang dibangun Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) dengan beberapa industri, seperti PT Vale, PT Antam dan PT Ceria yang bekerja sama membuat program studi di kampus cabang PNUP di Kolaka.

Menurut Wikan, hal itu merupakan salah satu bentuk nyata dari “memasak bersama” antara pendidikan vokasi dan industri. “Dari pembuatan prodi hingga menyusun kurikulum dilakukan bersama. Kita harus punya mindset, industri butuh lulusan vokasi yang siap kerja, bukan sekadar lulus dapat ijazah,” ujarnya.

Tantangan lain, disebutkan Wikan, terkait penguatan soft skills. Karena, jika hanya mengejar penguasaan hard skills, maka keterampilan itu akan tertinggal dalam beberapa tahun ke depan.

Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Kemdikbudristek, Saryadi menjelaskan, Program Menara Vokasi mencakup 5 perguruan tinggi vokasi yang ditunjuk sebagai pengampu program.

Mereka berperan sebagai penggerak di setiap wilayah, yaitu Politeknik Negeri Medan (Medan), Politeknik Negeri Bengkalis (Riau), Politeknik Negeri Banjarmasin (Banjarmasin), Politeknik eL Bajo Commodus (Labuan Bajo) dan Politeknik Negeri Ujung Pandang (Kolaka).

Sebelum penyelenggaraan Gebyar Menara Vokasi, setiap politeknik telah mengadakan berbagai pertemuan dan focus group discussion (FGD) bersama mitra, baik dari DUDI, asosiasi dan pemerintah daerah untuk menyusun peta jalan kemitraan yang berkelanjutan.

“Politeknik berperan menggerakkan unsur satuan pendidikan lainnya, SMK dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). Dari hasil diskusi terbentuk berbagai kerja sama dalam bentuk nota kesepahaman atau MoU dan MoA,” ujarnya.

Gebyar Menara Vokasi di 5 daerah berlangsung meriah dan dihadiri pejabat daerah setempat. Pada Menara Vokasi Pekanbaru, misalkan, Politeknik Negeri Bengkalis secara simbolis menerima alat praktik forklift dari PT Indah Kiat Pulp and Paper dan sertifikasi kompetensi ketenagakerjaan program CSR PT Pertamina Hulu Rokan.

“Hadir dalam acara itu Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Provinsi Riau, Masrul Kasmy,” ucap Saryadi.

Begitu pun Menara Vokasi di Kolaka juga mendapat apresiasi dari Gubernur Sulawesi Tenggara, H Alimazi. Ia ikut menyaksikan pemberian hibah lahan ke PNUP untuk kampus cabang di Kabupaten Kolaka.

Beranjak ke Menara Vokasi Banjarmasin yang dihadiri Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor. Pada Menara Vokasi Medan dihadiri Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset dan SDA, Agus Tripiyono. Dan terakhir, Menara Labuan Bajo yang dihadiri Martinus Ban selaku Asistem Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Manggarai Barat.

Acara Gebyar Menara Vokasi Tahun 2021 secara nasional ditutup lewat penandatanganan MoU dan MoA serentak dari lima wilayah. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan sesuai agenda di wilayah masing-masing. (Tri Wahyuni)