Suara Karya

Gelar PESTA, Home Credit Kenalkan Layanan Baru Berbasis Teknologi

JAKARTA (Suara Karya): Home Credit kini memperluas akses layanan pembiayaan tak hanya kredit barang di toko, tetapi juga untuk modal usaha, ‘buy now pay later’ (BNPL) hingga pembelian asuransi.

“Aplikasi My Home Credit saat ini telah diunduh lebih dari 12,56 juta pengguna terdaftar. Diharapkan angkanya terus naik di masa depan,” kata Chief & Digital Officer Home Credit Indonesia, Sheldon Chuan dalam diskusi media, di Jakarta, Kamis (27/10/22).

Narasumber lain dalam diskusi tersebut adalah peneliti dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Ajisatria Suleiman dan CEO Finansialku.com Melvin Mumpuni.

Sheldon optimis atas kenaikan pengguna My Home Credit, karena layanan yang cepat. Hanya butuh waktu 3 menit untuk mengetahui limit pembiayaan yang disetujui untuk pembelian barang 22.000 toko milik mitra yang tersebar di hampir 200 kota di seluruh Indonesia.

“Bagi pelanggan dengan kontrak aktif, kami berikan skema ‘cooling-off period’, di mana pelanggan memiliki pilihan untuk membatalkan perjanjian
pembiayaan bila berubah pikiran dalam kurun waktu 14 hari,” tuturnya.

Selain itu, Home Credit juga mengedukasi pelanggan melalui sejumlah program promo, dimana mereka bisa dapat pembebasan cicilan satu hingga dua kali jika melakukan pembayaran angsuran secara tepat waktu.

Guna meningkatkan inklusi dan literasi finansial di masyarakat, Home Credit menggelar kegiatan yang disebut PESTA. Kegiatan itu meliputi pameran belanja multiproduk dan edukasi keuangan, yang diiringi konten-konten digital untuk meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat luas.

Gelaran PESTA diadakan di kota
Bandung pada 23-29 Oktober 2022, di kota Medan pada 31 Oktober- 6 November 2022 dan kota Manado pada 22-28 November 2022.

Tak hanya menggandeng berbagai mitra usahanya, Home Credit juga mengajak sejumlah komunitas lokal untuk berpartisipasi. Di Bandung, misalkan, komunitas pesepeda akan melakukan fun bike sambil mengumpulkan sampah plastik daur ulang.

“Pihak Otoritas Jasa Keuangan di wilayah Medan akan bergabung memberi edukasi keuangan di acara PESTA nanti,” ucap Sheldon.

Ditilik lebih jauh, Home Credit memiliki misi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat melalui pembiayaan yang bertanggung jawab. “Inklusi dan literasi keuangan adalah bagian inti dari penerapan ESG oleh Home Credit Indonesia,” ucapnya.

Upaya yang dilakukan Home Credit mendapat apresiasi dari peneliti CIPS, Ajisatria Sulaeman. Mengingat masih ada ‘gap’ yang lumayan besar sekitar 30 persen antara inklusi finansial dengan literasi finansial masyarakat.

“Masyarakat tahunya kalau urusan pinjam uang itu ke perbankan. Padahal ada banyak lembaga keuangan lain yang bisa diakses masyarakat,” kata Aji.

Ia mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyebut angka literasi keuangan mencapai 49,9 persen dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 84,2 persen pada 2022.

“Persentase itu mengalami peningkatan dibanding tahun 2019. Namun selisih antara literasi dan inklusi masih relatif tinggi yaitu sekitar 34,3 persen,” ujarnya.

Upaya meningkatkan inklusi dan literasi digital, menurut Aji, tak lepas dari keberadaan produk keuangan yang transparan, mudah diakses dan cepat, serta diiringi pemahaman pelanggan dalam memenuhi kebutuhan dan mengatur keuangan secara terencana.

“Literasi finansial penting diberikan ke masyarakat agar tidak ‘kejeblos’ pinjam uang untuk hal-hal yang bersifat konsumtif. Lalu kesulitan bayar,” tuturnya.

Hal senada dikemukakan CEO Finansialku.com Melvin Mumpuni. Katanya, perencanaan keuangan sesuai kebutuhan. Kredit diperbolehkan, asalkan untuk menunjang pekerjaan atau bisnis. “Itu pun angkanya dibatasi tak boleh lebih dari 35 persen pendapatan,” ujarnya.

Mengedukasi pelanggan agar bisa mengelola cicilannya dengan baik, menurut Melvin, tidak lepas dari upaya meningkatkan kesadaran dan wawasan masyarakat terkait perencanaan keuangan.

“Siapa pun bisa jadi cerdas dalam merencanakan keuangan asalkan rajin mencari sumber wawasan baru. Saat ini ada banyak platform yang memberi panduan dalam mempraktikkan teknik-teknik money management,” ucap Melvin.

Salah satu lembaga pembiayaan yang melakukan upaya itu adalah Home Credit. Secara rutin, Home Credit memberi wawasan dan keterampilan keuangan melalui media sosial resmi (Instagram,
Facebook, Twitter, Tiktok) yang dapat diakses di akun @homecreditid. (Tri Wahyuni)

Related posts