
JAKARTA (Suara Karya): Tanoto Foundation kembali menggelar Tanoto Scholars Gathering (TSG) di Pangkalan Kerinci, Riau pada 23-26 Juli 2023. Agenda tahunan itu mendorong mahasiswa penerima beasiswa Tanoto untuk menjadi pemimpin masa depan.
“Pemimpin masa depan harus memiliki karakter, yang tidak saja dibangun dari diskusi-diskusi, tetapi juga pengalaman nyata seperti dalam TSG ini,” kata Dewan Wali Amanat Tanoto Foundation, Anderson Tanoto dalam sambutan pembuka, Minggu (23/7/23).
Kegiatan TSG menyasar pada mahasiswa, karena merekalah yang nantinya akan menjadi tulang punggung pembangunan negara Indonesia. Mereka juga mendominasi populasi sebagai bonus demografi pada 2030-2045.
“Sudah sepatutnya, mahasiswa dibekali keahlian, pelatihan karakter, dan pengalaman nyata sejak dini yang akan menjadi bekal mereka memimpin masa depan,” ucap Anderson menegaskan.
Melalui program TELADAN, organisasi filantropi independen bidang pendidikan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada 1981 itu membangun komunitas pemimpin yang bisa memberi kontribusi positif bagi lingkungan mereka dan bekerja secara berkelanjutan.
Anderson berharap, rangkaian kegiatan TSG 2023 dapat dimanfaatkan para penerima beasiswa atau Tanoto Scholars untuk belajar dan menambah pengalaman.
“Saling belajarlah dengan para scholars dari kampus lain yang hadir dalam acara ini. Serap ilmu dari para tokoh yang hadir sebagai pembicara ahli selama kegiatan,” kata Anderson.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, yang menjadi salah satu pembicara di TSG 2023 memberi apresiasi kepada Tanoto Foundation yang membantu pemerintah dalam mempersiapkan pemimpin masa depan.
“Ada pepatah China yang menyebutkan ‘If you want 1 year of prosperity, grow grain. If you want 10 years of prosperity, grow trees. But if you want 100 years of prosperity, grow people,” tuturnya.
Merujuk pada pepatah tersebut, Menkes menilai upaya yang dilakukan pendiri Tanoto memiliki visi masa depan. Karena tidak bertindak untuk Indonesia dalam 5-10 tahun ke depan, tapi lebih dari 100 tahun.
“Indonesia pada 2030-2045 akan mengalami puncak bonus demografi. Berhasil atau tidaknya Indonesia menjadi negara maju, menjadi tanggung jawab kalian. Karena itu, penting para untuk menjadi pintar, sehat dan berkontribusi,” kata Budi Gunadi menandaskan.
Pembicara lain, yaitu Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni, Ari Sujito menjelaskan, bagaimana mengoptimalkan proses belajar di kampus untuk menjadi ‘epicentrum of growth’.
TSG 2023 juga diisi pembicara dari Singapura, yaitu Adjunct Professor, College of Alice & Peter Tan, Department of Medicine, Division of Family Medicine (National University of Singapore), dr Tan Lai Yong.
Ia membahas tentang bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Tak sekadar memimpin, tetapi harus bisa memberdayakan orang lain.
Pembicara dalam TSG 2023 juga menghadirkan idola kaum muda, yaitu penyanyi dan aktris Indonesia, Rachel Amanda. Ia memberi pandangannya tentang pendidikan, yang membantunya bertahan di industri film Indonesia.
“Sebagai figur publik, saya harus memiliki sesuatu untuk dipelajari selain keahlian berakting. Belajar merupakan proses seseorang bertumbuh dan itu bukan sesuatu yang mudah. Meski demikian, jika kita serius, semua bisa digapai,” kata Rachel.
Sekadar informasi, TSG merupakan bagian dari program kepemimpinan dan beasiswa Tanoto Foundation bernama TELADAN (Transformasi Edukasi untuk melahirkan Pemimpin Masa Depan).
Dalam TSG hadir Tanoto Scholars dari seluruh Indonesia dan luar negeri, dimana mereka diberi kesempatan untuk membangun jaringan, kerja sama tim, dan bertemu dengan para pendiri dan Trustees Tanoto Foundation.
TSG merupakan titik awal transformasi kepemimpinan dari memimpin diri sendiri (Lead Self) menjadi memimpin orang lain (Lead Other).
TSG 2023 diikuti 198 Tanoto Scholars dari 12 universitas mitra Tanoto Foundation yaitu Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Sumatera Utara.
Selain itu ada Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Riau, Universitas Andalas, National University of Singapore, Nanyang Technological University, dan Singapore Management University.
Kegiatan dalam TSG 2023, antara lain industrial visit dimana scholars diajak melihat secara langsung bagaimana grup usaha RGE menjadi pusat pertumbuhan. Dan bagaimana implementasi konsep sustainability dalam proses bisnisnya.
Scholars mengunjungi RGE Technology Center, pabrik kertas APRIL, pabrik rayon APR, kebun kelapa sawit Asian Agri, dan pembibitan akasia dan ekaliptus di Kerinci Central Nursery.
Kegiatan itu memberi wawasan ke peserta tentang dunia kerja. Setelah itu, ada workshop kepemimpinan yang terdiri dari ‘in class session’ dan outbound activities.
Dalam outbound activities para scholars belajar mengasah kepemimpinan dan kerja sama tim, kedisiplinan, kemampuan mengambil keputusan secara cepat, dan merancang strategi melalui berbagai game. Porsi experiential learning lebih besar didapatkan para scholars. (Tri Wahyuni)