Gelorakan Warisan Budaya, Kemdikbudristek Gelar ‘SangiRUN Night Trail’

0

JAKARTA (Suara Karya): Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) bekerja sama Kabupaten Sragen dan Karanganyar kembali menggelar -SangiRUN Night Trail’ pada 16-18 September 2022.

Lomba lari yang dilaksanakan di Desa Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah itu terbagi dala. dua kategori, yaitu lari sejauh 25 km untuk profesional dan lari bersama kawan atau keluarga sejauh 4 km.

Panitia membatasi jumlah pelari hingga 250 orang untuk menghindari kepadatan di jalur yang dilewati pelari. Karena lomba dilakukan dengan penuh tantangan di malam hari seperti melewati bukit, hutan, dan sawah di sepanjang situs Sangiran.

“Lewat kegiatan ini, kami ingin masyarakat kenal lebih dekat dengan warisan budaya kita. Karena lokasi lari akan melintasi desa-desa di sekitar situs manusia purba Sangiran di Sragen yang telah diakui badan kebudayaan dunia Unesco pada 1996 lalu,” kata Dirjen Kebudayaan Kemdikbudristek, Hilmar Farid dalam jumpa pers secara daring, Rabu (10/8/22).

Hadir dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Restu Gunawan; Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati; Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Karanganyar, Andriyanto; dan Ketua Panitia Penyelenggara SangiRUN Night Trail 2022, Andre Jonas,

Hilmar menjelaskan, SangiRUN sekaligus menghidupkan kembali olahraga lari yang yang sempat dilarang selama pandemi. Selain juga mendekatkan warisan budaya Indonesia kepada masyarakat melalui aktivitas masyarakat yang relevan dan kekinian.

Mengusung tema ‘Survive dan Sparkling’, SangiRUN Night Trail 2022 akan dimeriahkan pameran prasejarah, lokakarya komunitas, lokakarya seni kriya, lokakarya UMKM, Sangiran Fair, dan instalasi cahaya.

Pameran Prasejarah bertema ‘Jejak Peradaban Prasejarah di Nusantara’ adalah pameran ‘Kampung Purba’ yang merefleksikan rekonstruksi kehidupan prasejarah dalam bentuk kampung yang terbagi dalam beberapa klaster.

Setiap klaster akan menggambarkan cara manusia hidup dan berdaptasi sehingga tercipta peradaban yang khas dari masa ke masa. Pameran berlokasi di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah. Pameran berlangsung pada 12-24 September 2022.

Pameran prasejaran diselenggarakan bekerja sama Museum Geologi Bandung dengan mengangkat kehidupan purba di masa lalu. Pameran memperlihatkan Indonesia sebagai salah satu tempat dengan situs warisan dunia terbanyak di dunia.

Selain pameran, panitia akan menggelar beragam lokakarya dan Sangiran Fair sebagai bagaian dari kegiatan SangiRUN Night Trail 2022. Kegiatan itu diharapkan menjadi wadah masyarakat untuk menimba berbagai pengetahuan dan memajukan perekonomian masyarakat di sekitar Sangiran.

Hilmar memberi apresiasi atas keterlibatan berbagai pihak, khususnya instansi pemerintah seperti Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati berharap, SangiRUN Night Trail dapat menjadi kegiatan rutin setelah sukses digelar pada 2021 lalu. “Kami akan menjadikan kegiatan ini kalender tahunan kabupaten Sragen. Semoga kegiatan ini memberi multiflier effect atas perekonomian Sragen,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Karanganyar Andriyanto memberi apresiasi atas terselenggaranya SangiRUN Night Trail 2022.

“Semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar dan memberi dampak positif terhadap kabupaten Karanganyar dan kabupaten Sragen,” ucapnya.

Panitia Penyelenggara SangiRUN Night Trail 2022, Andre Jonas mengatakan, keistimewaan dari SangiRUN Night Trail adalah pelibatan masyarakat. Karena selain untuk memperkenalkan situs Sangiran, juga untuk meningkatkan potensi lokal.

Andre menambahkan, masyarakat yang ingin mendaftar dan mengetahui informasi lebih detail tentang SangiRUN Night Trail 2022 dapat mengakses laman www.sangirun.com. (Tri Wahyuni)