JAKARTA (Suara Karya): Universitas Pertamina (UPER) gencar bersinergi dengan beragam industri agar lulusan bisa memahami kondisi riil di dunia kerja. Karena itu, tak heran jika lulusan UPER mudah terserap di korporasi.
“Perguruan tinggi harus bisa menghasilkan lulusan yang siap kerja. Bersinergi dengan banyak industri, bisa menjadi jalan bagi lulusan masuk dunia kerja,” kata Rektor UPER Prof I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja disela Dies Natalis Ke-7 UPER, di Jakarta, Kamis (2/2/23).
Prof Wirat menyebut ada 276 lembaga yang diajak kerja sama sejak perguruan tinggi itu dibuka pada 2016 lalu. Lembaga itu meliputi instansi pendidikan, asosiasi, industri dan instansi pemerintah baik dari dalam maupun luar negeri.
Kerja sama terbaru, lanjut Prof Wirat, dilakukan UPER dengan
PT Mustika Ratu Tbk, Universiti Teknologi Petronas Malaysia, BPJS Ketenagakerjaan, PT Lippo General Insurance Tbk, PT FKA Global Aveva, PT Polytama Propindo dan Thursina International Islamic Boarding School.
“Kerja sama ini direalisasikan dalam bentuk magang bagi mahasiswa dan alumni, penyelenggaraan ‘credit earning’ untuk mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” ujarnya.
Selain itu, upaya peningkatan kualitas SDM pengajar juga gencar dilakukan melalui akselerasi tridharma pendidikan seperti program praktisi mengajar, joint research, penyelenggaraan berbagai simposium dan keterlibatan dosen di berbagai program pengayaan pengetahuan masyarakat.
Berbagai upaya menyiapkan lulusan berkualitas dilakukan UPER dalam program ‘zero unemployment’ membuahkan hasil. Hingga akhir 2022, persentase serapan alumni UPER mencapai 93,6 persen.
“Dari 2.369 lulusan, sebanyak 1.209 lulusan berkarir di industri, 81 lulusan melanjutkan pendidikan tinggi, dan 85 lulusan membangun wirausaha,” katanya.
Alumni Universitas Pertamina Program Studi Teknik Mesin, Rahmadini Jofansa merupakan salah satu lulusan yang merasakan manfaat dari program kerja sama tersebut.
Rahmadini mengungkapkan, kuliah di UPER adalah sebuah kemaslahatan bagi dirinya. “Semasa kuliah saya dapat banyak peluang untuk mengembangkan diri. Bahkan saya dapat kerja praktik di PT Pertamina Refinery Unit II Dumai,” kata perempuan yang kini berkarir sebagai Asset Retirement di PT Pertamina Hulu Rokan.
Selain tingginya tingkat penerimaan alumni bekerja di industri, UPER juga getol menumbuhkan bibit pengusaha muda. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPER, Budi W Soetjipto menjelaskan, saat ini UPER sudah memiliki program yang memfasilitasi mahasiswa dan alumni dalam mengembangkan usaha.
“Program inkubasi bisnis menjadi salah satu upaya UPER dalam mencetak wirausaha muda. UPER memberi pendanaan bagi para insan muda kreatif, selain pelatihan dan bimbingan dari para mentor yang ahli di bidangnya,” ucap Budi. (Tri Wahyuni)