JAKARTA (Suara Karya): Perekonomian lndonesia saat ini sedang mendapat tekanan yang cukup besar dengan tenjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang cukup dalam hingga mencapai Rp 14.900 per dolar AS.
Pelemahan ini disebabkan oleh kondisi perekonomian global, khususnya kebijakan normalisasi bank sentral AS (T he Fed) dengan menaikkan tingkat suku bunganya hingga mencapai 2%, perang dagang AS China, serta krisis ekonomi yang dialami oleh Turki dan Argentina. Kondisi ini diperkirakan akan berlanjut di tahun 2019.
Partai Golkar memahami kondisi, tantangan dan resiko yang dihadapi oleh perekonomian nasional. Permasalahan ini harus dilihat sebagai permasalahan bangsa. Pemerintah tidak boleh dibiarkan berjuang sendirian, tetapi menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai anak bangsa.
Demikian siaran pers Partai Golkar, dengan judul ‘“Arah Baru Politik Anggaran Partai Golkar’, yang diterima suarakarya.co.id, Kamis (20/9).
Oleh karena itu, Partai Golkar hadir dan ikut bertanggungjawab terhadap kondisi yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Partai Golkar akan mengambil peran terdepan untuk berjuang bersama seluruh elemen bangsa dalam mengatasi persoalan perekonomian nasional.
Pada kesempatan ini, Partai Golkar mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu, bangkit dan menunjukan rasa patriotisme dan nasionalisme dengan mengambil bagian untuk mengatasi krisis yang sedang dihadapi.
Perlu diketahui, saat ini DPR dan Pemerintah tengah membahas RAPBN Tahun 2019 yang terdiri dan ‘Pendapatan Negara sebesar Rp 2.142,5 triliun dan Belanja Negara sebesar Rp 2.439,7 triliun, sehingga defisit anggaran sebesar Rp 297,2 triliun atau sebesar 1,84%.
Dalam membiayai delisit anggaran tersebut, Pemerintah melakukan pembiayaan utang sebesar Rp 359,3 triliun. Tambahan utang tersebut, akan menjadikan total utang diperkirakan menjadi Rp 4.685 triliun pada tahun 2019.
Dalam proses pembahasan RAPBN, Partai Golkar senantiasa menujukan sense of cn’sis dan tanggungjawab untuk menghadirkan solusi bagi perekonomian bangsa, bukan sebaliknya menjadi beban bagi perekonomian bangsa yang sedang krisis.
Setelah melalui kajian analisis dan pertimbangan yang mendalam terkait kepentingan bangsa yang lebih besar, maka Partai Golkar menyatakan sikapnya terkait politik a
nggaran, sebagai berikut:
Pertama, Partai Golkar memutuskan dan menetapkan bahwa penggunaan optimalisasi anggaran dalam pembahasan RAPBN harus diprioritaskan penggunaannya untuk mengurangi utang dan cadangan fiskal (fiscal buffer) sebagai bantalan dalam mengantisipasi ketidakpastian perekonomian.
Kedua, Partai Golkar mengajak Pemerintah dan DPR agar menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas dalam proses pembahasan maupun pelaksanaan APBN.
Ketiga, Partai Golkar menegaskan kepada seluruh kader, baik di tingkat pusat maupun daerah, agar dalam proses pembahasan maupun pelaksanaan APBN dan APBD semakin transparan dan akuntabel sesuai peraturan perundang-undangan serta selalu berpihak pada kepentingan rakyat, sebagai bentuk komitmen Partai Golkar dalam mewujudkan Golkar Bersih. (Gan)