
JAKARTA (Suara Karya): Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi apresiasi kepada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Model PGRI 1 Mejayan, Madian atas pembuatan mobil listrik untuk mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Upaya itu membantu pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi covid-19.
“Kami dukung SMK Model PGRI 1 Mejayan untuk mengembangkan mobil listrik kedepan. Upaya itu, akan membantu pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi saat ini,” kata Khofifah saat melihat dari dekat pembangunan gedung baru industri mobil listrik di SMK Model PGRI 1 Mejayan, Madiun, Jumat (18/9/20).
Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro beserta jajarannya.
Kepala SMK Model PGRI 1 Mejayan Sampun Hadam menjelaskan, hingga saat ini ada 4 Mobil Listrik UMKM Mokasi (Mobil Kampung Pesilat) yang berhasil dibuat. Dari jumlah itu, 3 mobil telah dipesan SMK PGRI 13 Surabaya.
“Secara teknis Mobil Listrik UMKM Mokasi mengalami peningkatan pada sistem suspense dari body mobil, yang disesuaikan pada kebutuhan paket usaha. Peningkatan itu dibimbing langsung karyawan PT Reka GLobal Jasa, salah satu anak perusahaan PT Inka Madiun,” ujarnya.
Mobil Listrik UMKM Mokasi dijual secara lengkap dengan paket usaha UMKM seperti Mokasi Food yang terdiri dari Mokasi Nasi Pecel, Mokasi Varian Bakso, Mokasi Nasi Goreng dan Mokasi drink. Selain itu tersedia pula paket Mokasi Mart dan paket Mokasi jasa engineering dan electrical.
Disebutkan, Mobil Listrik UMKM Mokasi dijual secara franchise mulai harga Rp25 juta sesuai dengan pilihan paket usaha yang diinginkan. Mobil Listrik UMKM Mokasi didukung oleh “Start Up Mokasi” sebagai wujud pasar online dari poduk Mobil Listrik UMKM Mokasi.
“Adanya Mokasi diharapkan menjadi bagian dari pengembangan ‘jobsheet’ praktik SMK di Jawa Timur, baik dalam pembuatan komponen dan perawatan mekanik secara rutin oleh SMK negeri dan wasta se-Jawa Timur,” katanya.
SMK Model PGRI 1 Mejayan juga bekerja sama dengan PT Reka Global Jasa untuk perakitan komponen. Untuk itu, pihak sekolah telah memilih 30 siswa dan 5 guru untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di perusahaan tersebut.
“Kegiatan diklat meliputi desain, cutting, welding, quality control dan menejemen produksi,” tuturnya.
Untuk pengurusan legal, lanjut Sampun, pihaknya membentuk tim khusus yang akan berkoordinasi dengan Bakorwil Madiun, Dinas Perhubungan Jawa Timur, Pemda Madiun dan PT Reka Global Jasa.
Sampun berharap Mobil Listrik UMKM Mokasi dapat menjadi wujud riil dari pengabdian SMK untuk masyarakat. Jika Mokasi berjalan dengan baik, maka sinergi antar SMK dan UMKM se-Jawa Timur bisa membangkitkan ekonomi masyarakat. Selain juga meningkatkan keterampilan siswa SMK dan semangat kewirausahaan bagi lulusannya.
“Kehadiran Gubernur Jawa Timur menjadi support bagi kami untuk menyelesaikan pesanan Mobil Listrik UMKM Mokasi yang berjumlah 186 unit mobil,” tuturnya.
Sampun menambahkan, dukungan serupa juga diterima dari Direktur Pembinaan SMK Kemdikbud lewat penetapan Program Fasilitas SMK Sebagai Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) Dengan Prioritas Sektor Pemesinan dan Konstruksi. (Tri Wahyuni)