Hadapi Varian Baru Korona, Presiden Jokowi Minta Masyarakat Tak Panik

0

JAKARTA (Suara Karya): Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk tidak panik terkait berita yang menyebutkan ada 2 kasus terkonfirmasi positif mutasi virus korona dari Inggris (B 117) di Indonesia. Kedua orang tersebut kini sudah dinyatakan negatif.

Dalam pernyataan yang diunggah melalui akun YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (4/3/2021), Presiden menerangkan kondisi dua orang yang terpapar varian baru dari virus korona tersebut.

“Hingga saat ini, masih belum ada penelitian yang menunjukkan virus varian baru itu lebih mematikan dari covid-19 yang selama ini menular di Indonesia,” ujarnya.

Namun, Presiden mengingatkan masyarakat unruk tetap meningkatkan kewaspadaan guna terhindar dari penularan varian baru virus tersebut. “Tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang semakin cepat,” ucapnya.

Presiden Jokowi menegaskan, prioritas pemerintah dalam penanganan pandemi sangatlah jelas, yakni keselamatan dan kesehatan masyarakat. Untuk itu, pemerintah terus melakukan upaya 3T ‘(testing, tracing, dan treatment)’ dan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

Vaksin yang belakangan ditemukan juga menjadi harapan baru dalam upaya penanganan pandemi tersebut. Namun, vaksin dalam jumlah sangat terbatas itu berangsur menjadi rebutan seluruh negara.

Presiden menjelaskan, Indonesia cukup beruntung karena berkat pendekatan-pendekatan yang dilakukan sejak jauh hari kepada beberapa perusahaan farmasi global yang memproduksi vaksin covid-19. Maka stok vaksin bagi masyarakat Indonesia dipastikan akan terpenuhi.

“Hingga kini kita memiliki 38 juta dosis vaksin covid-19, yaitu 3 juta dosis vaksin jadi dan 35 juta bahan baku vaksin. Pada Maret mendatang akan datang vaksin dari AstraZeneca sebanyak 4,6 juta dosis vaksin,” ucapnya.

Jumlah dosis vaksin tentunya semakin meningkat di masa mendatang, seiring dengan komitmen penyediaan vaksin dari berbagai produsen. Vaksin tersebut akan digunakan untuk mendukung jalannya program vaksinasi massal yang diberikan pemerintah secara gratis kepada 181,5 juta rakyat Indonesia.

Presiden meminta pemerintah daerah ikut menyambut program vaksinasi dengan segera menggelar vaksinasi massal untuk memacu kekebalan kelompok. Upaya itu menjadi perlindungan awal terhadap virus korona.

Program vaksinasi massal menjadi salah satu kunci bagi pengendalian pandemi, selain penegakan terhadap protokol kesehatan yang harus berjalan beriringan.

“Hingga hari ini, sudah lebih dari 2 juta orang divaksinasi. Dan 12 juta vaksin telah distribusikan ke 34 provinsi dan 514 kabupaten dan kota,” kata Presiden menandaskan. (Tri Wahyuni)