Suara Karya

ICC Luncurkan Incoterms 2020, Kunci Sukses Perdagangan Internasional

JAKARTA (Suara Karya): Internasional Chamber of Commerce (ICC) Komite Nasional Indonesia meluncurkan buku Incoterms 2020, yang berisi set peraturan agar sukses dalam perdagangan internasional. Buku tersebut penting, terutama bagi UMKM (usaha mikro, kecil menengah) yang mulai berbisnis internasional.

“Tahun lalu terjadi kerugian hingga 900 juta dollar akibat ketidaktahuan aturan dalam perdagangan internasional. Kerugian itu menimpa sektor UMKM yang mencoba peruntungan lewat bisnis ekpor-impor,” kata Vice Chairman ICC Indonesia, Sugihono Kadarisman dalam peluncuran dan seminar Incoterms 2020 di Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Dalam kesempatan itu, Sugihono didampingi Direktur Eksekutif ICC Indonesia, Lusiana Indomo dan Co-Chairman Banking Comission, Mesagus Azhari.

Acara peluncuran juga dihadiri anggota tim revisi Incoterms 2020, Emily O’Connor, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Kadin Indonesia, Benny Soetrisno, Kepala Divisi Penelitian dan Asesmen International – Departemen International Bank Indonesia, Firman Hidayat dan Kepala Pusat Pengkajian Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Nurlaila Nur Muhammad.

Sugihono menjelaskan, kerugian bisa terjadi, antara lain, karena salah faham soal istilah dalam perdagangan internasional. Misalkan, ongkos kirim dibebankan ke penjual atau pembeli. Barang saat masuk pelabuhan menjadi tanggung jawab siapa.

“Hal-hal semacam ini harus dipahami dulu sebelum melakukan perdagangan internasional.Jangan sampai ada beban biaya tersembunyi, sehingga bisnis jadi merugi,” tuturnya.

Sebagai informasi, Incoterms pertamakali dikenalkan ICC pada 1936, dengan tujuan untuk memfasilitasi kegiatan perdagangan internasional yang terkendala oleh perbedaan acuan yang digunakan untuk komersial dan yudisial dari masing-masing negara. Materi Incoterms direvisi mengikuti perubahan zaman.

“Sebelumnya Incoterms direvisi setiap 10 tahun sekali. Kini, Incoterms mengikuti karakter sistem perdagangan internasional yang selalu berubah. Set aturan dalam Incoterms 2020, dipastikan sesuai dengan situasi perdagangan saat ini,” katanya.

Ditambahkan, sejak diluncurkan Incoterm digunakan banyak perusahaan di dunia termasuk perusahaan multinasional, UMKM dan pelaku usaha perorangan. Di Indonesia, Incoterms digunakan pelaku bisnis dari korporasi, perbankan, pejabat pemerintahan dan tim ICC.

Buku Incoterms dibuat dalam dua bahasa (bilingual) yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hal itu guna meningkatkan pemahaman para pengguna Incoterms 2020 di Indonesia agar menguntungkan usaha mereka.

“Translasi ini akan membuat harga buku Incoterms 2020 di Indonesia lebih kompetitif. Pada akhirnya Incoterms 2020 akan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global,” ucap Sugihono menandaskan.

Sebagai informasi, ICC merupakan organisasi bisnis terbesar di dunia karena mewakili lebih dari 45 juta perusahaan di lebih dari 100 negara. Misi utama ICC adalah mewadahi kegiatan usaha bagi semua perusahaan.

“Apa yang dilakukan ICC terbilang unik, karena melibatkan kegiatan advokasi, pemberian solusi dan penentuan standar, promosi perdagangan internasional, kegiatan usaha yang bertanggungjawab dengan pendekatan global terhadap peraturan-peraturan, serta menyediakan layanan penyelesaian sengketa yang terdepan,” ucapnya. (Tri Wahyuni)

Related posts