Suara Karya

iHiLead Fokus Tingkatkan Kualitas Pemimpin Perguruan Tinggi

JAKARTA (Suara Karya): Nizam menyambut baik upaya yang akan dilakukan konsorsium iHiLead dalam meningkatkan kapasitas pemimpin dan kepemimpinan perguruan tinggi di Indonesia.

“Apalagi jika sasaran akhir dari iHiLead meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi Indonesia agar selaras dengan kebutuhan DUDI. Karena gagasan itu juga selaras dengan program MBKM,” katanya.

Nizam mengaku senang dengan rencana konsorsium iHiLead, setelah proyek tersebut berhasil diterapkan pada 7 perguruan tinggi nasional yang menjadi anggota konsorsium. Rencananya model serupa akan disebarluaskan ke berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Vincent Piket pun mengaku senang, Uni Eropa melalui salah satu komisinya, yakni Eramus+ dapat ikut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Sementara itu, David Dawson dari UoG yang juga menjadi pemimpin untuk konsorsium menjelaskan, proyek iHiLead akan berlangsung selama 3 tahun, yakni sejak 15 Januari 2021 hingga 14 Januari 2024.

Proyek itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pimpinan di lingkungan perguruan tinggi di Indonesia. Maksud pimpinan adalah mencakup rektor, wakil rektor, dekan dan kepala program studi, pimpinan akademik lainnya, kalangan manajemen senior, termasuk para pimpinan di bidang nonakademik (tenaga kependidikan).

Merujuk pada definisi pimpinan tersebut, pada tujuh perguruan tinggi yang menjadi anggota konsorsium iHiLead saja setidak-tidaknya ada 1.731 pemimpin dan manajer. Mereka membawahi 7.300 staf dan 189.000 mahasiswa.

Ada 6 sasaran yang ingin dicapai konsorsium iHiLead. Disebutkan, menggali ‘best practice’ dari perguruan tinggi di Uni Eropa yang menjadi mitra konsorsium. Hal itu mencakup pembuatan desain dari kerangka pengembangan kepemimpinan, jejaring dan program. Semua itu guna meningkatkan kapasitas kepemimpinan dan manajerial dari pimpinan perguruan tinggi di Indonesia.

Kedua, membangun jejaring pemimpin dan jajaran manajemen di perguruan tinggi. Jejaring itu diarahkan untuk fokus pada aspek tata kelola, perencanaan dan manajemen strategis yang selaras dan dapat diterapkan di perguruan tinggi di Indonesia.

Ketiga, menyelenggarakan pelatihan untuk tenaga kependidikan dalam kerangka pengembangan kepemimpinan dan manajerial, jejaring dan program-program lainnya yang terkait.

Keempat adalah membangun infrastruktur untuk mendukung dan menjamin kesinambungan jejaring dari upaya pengembangan kepemimpinan dan manajerial yang baru dan program-program terkait lainnya.

Kelima, mendesain model percontohan dan penerapan dari jejaring kepemimpinan dan manajerial yang baru dan program-program terkait lainnya di perguruan tinggi di Indonesia

Keenam, menyebarluaskan kerangka, jejaring dan program-program yang baru, setelah seluruh jejaring dan program tersebut diterapkan 7 perguruan tinggi anggota konsorsium. Penyebarluasan itu tak hanya untuk perguruan tinggi di Indonesia, tetapi juga di Uni Eropa dan dunia. (Tri Wahyuni)

Related posts