JAKARTA (Suara Karya): Perumda Dharma Jaya menegaskan dukungan terhadap program Jakarta Global City yang dicanangkan oleh Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Implementasi program tersebut, ada dalam setiap pengembangan bisnis Perumda Dharma Jaya di tahun 2024, salah satunya adalah pembangunan ecopark di kawasan kantor Perumda Dharma Jaya di Cakung, Jakarta Timur.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengatakan ruang terbuka hijau akan dibangun diatas lahan seluas 1,4 hektar dengan total estimasi daya tampung pohon sebanyak 150 pohon. Dan yang sudah di tanam sebanyak 107 pohon yang terdiri dari tiga jenis pepohonan yaitu pohon pule, trambesi dan baobab diameter 20-50 cm, dengan ketinggian pohon 2 meter. Pengerukkan dan pemerataan lahan sudah dilakukan sejak Desember 2023.
“Kami memang merencanakan akan membangun ecopark di Cakung sejak tahun 2023. Lahan yang ada disamping kandang hewan seluas 1,4 hektar akan dibangun sebuah kawasan hijau. Dan untuk penanaman 107 pohon sudah dilakukan kemarin. Tentu dalam proses Pembangunan ecopark ini bekerjasama Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta untuk memberikan masukan mulai dari tatanan penempatan pohon, perawatan dan memonitoring pertumbuhan pohon kedepannya,” kata Raditya.
Pembangunan ecopark ini dilakukan, kata Raditya, untuk mendukung penerapan Kota Jakarta menjadi Kota Global. Dalam mewujudkan Kota Global, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin membangun Jakarta yang tidak hanya mengutamakan pembangunan infrastruktur yang mendukung perekonomian, perdagangan, kegiatan layanan jasa dan keuangan serta bisnis, regional dan global, tetapi juga mendukung pembangunan kota yang ramah lingkungan dengan memperluas ruang terbuka hijau.
“Pembangunan ecopark ini untuk mendukung program penghijauan yang terus gencar dilakukan Pemprov DKI menuju Kota Global. Keberadaan ecopark juga sebagai bentuk dukungan bagi Kota Jakarta sebagai kota yang ramah anak dan memperbanyak serapan air. Kita perlu mendukung kualitas udara kota Jakarta yang sehat dengan memperbanyak ruang terbuka hijau,” katanya.
Konsep pembangunan ecopark di Cakung, Raditya menjelaskan, ruang interaksi masyarakat dengan taman-taman hijau yang ditanami banyak pohon. Untuk itu, dalam ecopark akan ada taman hijau, ruang interaksi publik, taman bermain dan sarana olahraga.
“Jadi kalau nanti ada tamu yang ingin santai, bisa mengunjungi ecopark, disana ada taman hijau, taman interaksi lengkap dengan bangku-bangku santainya sehingga dapat berinteraksi dengan nyaman, ada taman bermain dan tempat olahraga,” ujarnya
Raditya mengharapkan kehadiran ecopark dapat membawa manfaat bagi masyarakat Jakarta, karena tidak hanya menjaga air tanah dengan baik, memperbaiki kualitas udara, menekan polusi udara, menjaga kesehatan hewan di RPH Cakung, tetapi juga dapat memberikan ruang publik bagi masyarakat untuk wisata dan berinteraksi satu sama lain.
“Kalau rimbun dengan pohon-pohon, bukan hanya kita yang menjadi sehat dan senang,
tetapi ternak kita juga sehat. Juga ketika masyarakat datang ke ecopark, tidak hanya bisa
menikmati fasilitas disana, tetapi juga dapat mengenal dan membeli produk-produk Dharma Jaya,” kata Raditya. (Boy)