Industri 4.0 Harus Sinergi dengan Dunia Pendidikan

0

CIREBON (Suara Karya) : Tugas dan misi besar para pemimpin bangsa yang harus diwujudkan dalam menghadapi revolusi industri keempat atau industri 4.0, adalah menyinergikan dunia pendidikan dan industri, sebagai kekuatan bangsa dan negara.

“Itulah suatu prinsip satu-kesatuan perguruan tinggi, mahasiswa dan dunia industri menjadi kekuatan bangsa dan Negara Republik Indonesia. Itulah misi besar kita mewujudkan sinergi dunia pendidikan dengan dunia Industri jika kita ingin menciptakan generasi yang tangguh dan kekuatan yang tangguh dalam membangunan negeri ini menjadi bangsa dan negara yang besar,” kata Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, DR (HC) HR Agung Laksono di hadapan wisudawan dan civitas akademisi STIE & STKOM Poltek Cirebon, JawaBawat, Kamis (29/11/2018).

Perguruan tinggi dan dunia industri, kata Agung harus bersatu padu dalam satu kesatuan kolaborasi, sehingga benar-benar menjadi energi dan sinergi dalam membangun kekuatan ekonomi baru berbasiskan ekonomi digital.

“Minimal dalam pandangan Saya, saat para mahasiswa menempuh pendidikan di perguruan tinggi, mereka seharusnya sudah menjadi bagian dari implementasi strategi industri 4.0. Tugas perguruan tinggi dalam konteks ini, selain memberikan basis intelektual dan basis keterampilan sesuai kebutuhan pasar, adalah juga membentuk karakter (character-building kebangsaan) mahasiswa didiknya, supaya memahami kedudukan dimana dan akan kemana dirinya dalam konteks kehidupan profesinya kelak dan kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan Indonesia dan kenegaraan Indonesia,” paparnya.

Dalam kondisi kekinian, justru Agung mengajukan pertanyaan. “Pertanyaannya, dimanakah peran saudara-saudara wisudawan nanti di dalam masyarakat, dalam rangka memaksimalkan peluang Revolusi 4.0 untuk dapat dimanfaatkan bagi penghidupan para wisudawan dalam dunia kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya?,” ujarnya bertanya.

Menurut dia, disinilah pentingnya perguruan tinggi bersinergi dengan dunia kerja, dunia industri dan dengan ekonomi digital sekarang ini, baik yang berskala lokal, regional dan nasional.

“Perguruan tinggi harus menempatkan dirinya bersama dunia industri menjadi bagian dari mata- rantai indusri 4.0 di dalam ekonomi digital ini,” tegasnya.

Agung mengtakan, rangkaian mata rantai industri 4.0 dalam ekonomi digital, harus dilihat dari hulu hingga ke hilirnya.

“Perguruan tinggi di satu sisi, merupakan hulu daripada mata rantai dunia industri dan di sisi yang lain dapat dilihat sebagai bagian tengah dari mata rantai industri 4.0 dalam ekonomi digital,” ucapnya. (Indra DH)

CIREBON (Suara Karya) : Tugas dan misi besar para pemimpin bangsa yang harus diwujudkan dalam menghadapi revolusi industri keempat atau industri 4.0, adalah menyinergikan dunia pendidikan dan industri, sebagai kekuatan bangsa dan negara.

“Itulah suatu prinsip satu-kesatuan perguruan tinggi, mahasiswa dan dunia industri menjadi kekuatan bangsa dan Negara Republik Indonesia. Itulah misi besar kita mewujudkan sinergi dunia pendidikan dengan dunia Industri jika kita ingin menciptakan generasi yang tangguh dan kekuatan yang tangguh dalam membangunan negeri ini menjadi bangsa dan negara yang besar,” kata Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, DR (HC) HR Agung Laksono di hadapan wisudawan dan civitas akademika STIE & STKOM Poltek Cirebon, Jawa Barat, Kamis (29/11/2018).

Perguruan tinggi dan dunia industri, kata Agung, harus bersatu padu dalam satu kesatuan kolaborasi, sehingga benar-benar menjadi energi dan sinergi dalam membangun kekuatan ekonomi baru berbasiskan ekonomi digital.

“Minimal dalam pandangan saya, saat para mahasiswa menempuh pendidikan di perguruan tinggi, mereka seharusnya sudah menjadi bagian dari implementasi strategi industri 4.0. Tugas perguruan tinggi dalam konteks ini, selain memberikan basis intelektual dan basis keterampilan sesuai kebutuhan pasar, adalah juga membentuk karakter (character-building kebangsaan) mahasiswa didiknya, supaya memahami kedudukan di mana dan akan ke mana dirinya dalam konteks kehidupan profesinya kelak dan kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan Indonesia dan kenegaraan Indonesia,” paparnya.

Dalam kondisi kekinian, justru Agung mengajukan pertanyaan. “Pertanyaannya, di manakah peran saudara-saudara wisudawan nanti di dalam masyarakat, dalam rangka memaksimalkan peluang Revolusi 4.0 untuk dapat dimanfaatkan bagi penghidupan para wisudawan dalam dunia kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya?” ujar Agung, bertanya.

Menurut dia, di sinilah pentingnya perguruan tinggi bersinergi dengan dunia kerja, dunia industri dan dengan ekonomi digital sekarang ini, baik yang berskala lokal, regional dan nasional.

“Perguruan tinggi harus menempatkan dirinya bersama dunia industri menjadi bagian dari mata- rantai indusri 4.0 di dalam ekonomi digital ini,” katanya tegas.

Agung mengatakan, rangkaian mata rantai industri 4.0 dalam ekonomi digital, harus dilihat dari hulu hingga ke hilirnya.

“Perguruan tinggi di satu sisi, merupakan hulu daripada mata rantai dunia industri dan di sisi yang lain dapat dilihat sebagai bagian tengah dari mata rantai industri 4.0 dalam ekonomi digital,” ucapnya. (Indra DH)