JAKARTA (Suara Karya): Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, tekanan inflasi Jakarta pada periode ahri besar keagamaan nasional (HBKN) Idulfitri menurun, atau sebesar 0,26% (mtm) pada April 2024 dan 0,37% (mtm) pada bulan sebelumnya.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) kata Arlyana, inflasi tersebut juga lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi pada periode HBKN idulfitri selama 3 tahun terakhir (0,50% mtm). Lebih rendahnya inflasiterutama disebabkan oleh deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Arlyana menjelaskan, disisi lain kelompok transportasi, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran menjadi penyumbang inflasi Jakarta pada April 2024. Secara tahunan, Jakarta mengalami inflasi sebesar 2,11% (yoy), masih terkendali dalam sasaran 2,5±1%, dan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (2,18%, yoy).
“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,15% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat inflasi 1,33% (mtm). Deflasi pada kelompok tersebut terutama disebabkan oleh deflasi pada komoditas cabai merah, beras, telur ayam ras, cabai rawit, dan sawi hijau,” kata Arlyana di Jakarta, Kamis (2/5/2024)..
Lebih lanjur Arlyana menyatakan, bahwa penurunan harga cabai merah, cabai rawit, dan beras didukung oleh meningkatnya jumlah pasokan sejalan dengan masa panen raya yang berlangsung di beberapa wilayah sentra. Adapun penurunan harga telur ayam ras juga didukung oleh jumlah pasokan yang meningkat disertai dengan harga pakan yang mulai mengalami penurunan seiring dengan mulai masuknya masa panen jagung di beberapa daerah penghasil.
Sementara itu, kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 0,77% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat deflasi 0,01% (mtm). Inflasi pada kelompok tersebut terutama didorong oleh meningkatnya tarif angkutan udara dan tarif angkutan antar kota.
“Meningkatnya tarif kedua jenis transportasi tersebut dipengaruhi oleh tingginya permintaan pada periode HBKN Idulfitri sejalan dengan adanya budaya mudik lebaran. Selain itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga mengalami peningkatan inflasi menjadi sebesar 1,32% (mtm) dari 0,73% (mtm) pada bulan sebelumnya,” katanya.
Meningkatnya inflasi terutama didorong oleh meningkatnya harga pada komoditas emas perhiasan sejalan dengan meningkatnya harga emas global. Adapun kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran pada April 2024 juga mencatat inflasi 0,41% (mtm), lebih tinggi dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya (0,19%; mtm), yang terutama didorong oleh meningkatnya inflasi pada komoditas sop, bakso siap santap, dan soto seiring dengan meningkatnya permintaan pada HBKN Idulfitri. (Boy)