SERANG (Suara Karya) – Jembatan “Bogeg” yang menghubungkan ruas Jalan Raya Jakarta dengan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), di Jalan Raya KH Nawawi Albantani, Kota Serang, diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim, Rabu 22 Desember 2021. Jembatan (ply over) yang membentang di atas ruas tol Merak-Tangerang ini, tercatat sebagai jembatan terlebar di Indonesia yang pembangunannya menggunakan Anggaran Pembelanjaan Daerah.
Gubernur Banten Wahidin Halim menyebutkan saat peresmian, Jembatan Bogeg itu telah diuji muat 12 truk tronton muatan sekitar 400 ton atau 70% dari kapasitas beban muatan jembatan. “Mulai hari ini, Jembatan Bogeg bisa dimanfaatkan untuk mendukung sarana transportasi masyarakat. Memperlancar mobilitas serta arus barang sekaligus mendukung pemulihan ekonomi di wilayah Provinsi Banten,” kata mantan Walikota Tangerang dua priode tersebut.
Dia mengatakan, dengan diresmikannya penggunaan Jembatan “Bogeg” tersebut, akses jembatan yang sebelumnya ada ditutup karena akan dilakukan proses pembongkaran akses jembatan lama. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten telah mendapat apresiasi dan penghargaan dari Peemerintah Pusat.
“Penghargaan yang diraih atas prestasi layanan jalan, koordinasi yang baik dengan Pemerintah Pusat, penganggaran pembangunan jalan, serta responsif terhadap pengaduan masyarakat terkait pelayanan jalan,” ungkapnya.
Sementara Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Provinsi, Banten Arlan Marzan, menjelaskan, pembangunan Jembatan Bogeg tersebut, sebagai respons Pemprov Banten terhadap keluhan masyarakat yang menghendaki kelancaran lalu-lintas dan tidak selalu terjebak macet saat berpergian.Anggaran pembangunan Jembatan Bogeg ini, mencapai Rp 165 miliar dari APBD Tahun 2021.
Konstruksi jembatan steel box, yang memiliki panjang 78 meter, lebar 33,8 meter. Dapat dilalui untuk 8 lajur kendaraan dari dua arah berlawanan.
“Kami (Dinas PUPR Provinsi Banten, red) punya layanan untuk pengaduan masyarakat terkait pelayanan jalan melalui media sosial atau melalui HP android langsung,” pungkasnya.
Desain jembatan “Bogeg” ini terlihat sangat unik, dengan tambahanbesi penguat melengkung di atas badan jembatan. Pengendara yang melintas di Tol Tangerang-Merak dari arah Jakarta maupun Sumatera akan melihat spot indah untuk diabadikan melalui kamera.
“Secara desain dan ornamennya terdapat ukiran khas batik Banten madalika. “Nantinya, orang dari Jakarta atau Sumatera bisa lihat betapa indahnya jembatan tersebut,” ujar Arlan, tersenyum.
Dua Jembatan terlebar dibangun menggunakan APBD.
Untuk diketahui, jembatan terlebar yang dibangun menggunakan dana APBD hanya ada dua di Indonesia. Masing jembatan tersebut, yakni Jembatan Bogeg di Kota serang Banten dengan lebar mencapai 33,8 meter, serta jembatan Hamadi-Holtekamp yang menghubungkan Distrik Jayapura Selatan dengan Distrik Muara Tami di Kota Jayapura, lebar 21 meter dengan kontruksi melengkung berwarna merah.
Jembatan Hamadi, tidak saja lebih kecil dibanding dengan jembatan Bogeg di Provinsi Banten, jembatan Hamadi -Holticamp memiliki empat jalur dar arah berlawanan.
Jembatan ini ditambahkan dua rangkaian baja yang panjangnya masing-masing kurang lebih 120 meter dengan bentuk melengkung berwarna merah menyala. Dikabarkan rangka jembatan itu, dirangkai di Provinsi Banten sebelum dipasang di lokasi.
Gubernur Papua Lukas Enembe, menyebutkan, jembatan dengan panjang 732 Meter di atas Teluk Youtefa tersebut, akan kuat hingga 100 tahun.
Penulis : Wisnu Bangun