Suara Karya

ITB Raih Rangking Satu Perguruan Tinggi Terbaik 2018

JAKARTA (Suara Karya): Institut Teknologi Bandung (ITB) raih rangking pertama perguruan tinggi (PT) terbaik di Indonesia, yang sebelumnya diduduki Universitas Gadjah Mada (UGM). Ada beberapa perguruan tinggi wajah baru masuk dalam klaster 1 hasil penilaian tahun 2018.

“Tahun ini ada komponen baru yang dinilai, yaitu inovasi. Tapi bobotnya tak besar, hanya 5 persen,” kata Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo dalam penjelasan, di Puspitek Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (17/8).

Tingkatan dalam klasterisasi terbagi dalam 6 kelompok. Disebutkan, klaster 1 yang merupakan “kasta” paling tinggi terdiri dari 14 perguruan tinggi yaitu ITB, UGM, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (Undip) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Selain itu, masih ada Universitas Airlangga dan Universitas Hasanuddin, Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Andalas, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Brawijaya, Universitas Pendidikan Indonesia dan terakhir terakhir Universitas Negeri Malang.

Patdono menambahkan, pada klaster 2 ada 72 perguruan tinggi, klaster 3 dengan jumlah 299 perguruan tinggi, klaster 4 berjumlah 1.470 perguruan tinggi dan klaster 5 ada 155 perguruan tinggi. Diluar klaster, ada kelompok nasional yang terdiri dari 2010 perguruan tinggi.

Patdono memaparkan 5 penilaian utama dalam klasterisasi perguruan tinggi tahun ini, yaitu kualitas sumber daya manusia, kualitas kelembagaan, kualitas kegiatan kemahasiswaan, kualitas penelitian dan pengabdian masyarakat dan kualitas inovasi.

“Inovasi masuk penilaian untuk mendukung kebijakan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam hilirisasi hasil riset ke sektor industri. Kesiapan teknologi dan inovasi adalah dua pilar dari dua belas pilar dalam indikator daya saing bangsa,” tuturnya.

Selain itu, indikator yang digunakan pada beberapa komponen utama pun mengalami penyesuaian. Berupa penambahan indikator kerja sama perguruan tinggi pada komponen kelembagaan. Peningkatan kerja sama itu diharapkan dapat memperluas jejaring yang berguna untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi.

Ditanyakan keunggulan ITB hingga meraih posisi nomor 1 pada klasterisasi perguruan tinggi tahun ini, Patdono mengatakan, hampir semua penilaian pada komponen utama di ITB naik meski tidak mencapai angka tertinggi yaitu 4.

“Bukan karena ada penambahan komponen inovasi, ITB bisa sampai ke puncak, karena nilai pada semua komponen diluar inovasi juga naik,” tutur Patdono seraya menambahkan pihaknya belum dapat mengumumkan rangking untuk perguruan tinggi vokasi karena proses penilaian belum selesai. (Tri Wahyuni)

Related posts