IWI Ajak Milenial Asah Kepekaan atas Isu Krisis Air Bersih di Indonesia

0

JAKARTA (Suara Karya): Indonesia Water Institute (IWI) mengajak milenial untuk lebih peka terhadap isu krisis air bersih di Indonesia. Apalagi di masa pandemi corona virus disease (covid-19) saat ini, dimana kebutuhan masyarakat untuk mencuci tangan dan kebersihan tubuh lebih tinggi dari biasanya.

“Milenial perlu diajak bicara soal krisis air bersih di Indonesia, karena merekalah yang nantinya menghadapi tantangan peradaban di masa depan,” kata Ketua sekaligus Pendiri IWI, Firdaus Ali dalam webinar memperingati Hari Air se-Dunia, Senin (22/3/2021).

Webinar bertema ‘valuing water’ itu diikuti lebih dari 500 mahasiswa dan siswa sekolah menengah atas (SMA) seluruh Indonesia. Dalam kesempatan itu, IWI meminta pendapat dan pemikiran generasi muda terkait krisis air bersih di Indonesia.

“Generasi muda kami ajak melihat kondisi nyata terpuruknya daya lingkungan saat ini. DKI Jakarta akan menjadi pembelajaran bagi kota-kota lainnya di Indonesia seputarbtata kelola air bersih. Ketersediaan air bersih merupakan isu yang sangat krusial untuk diketahui generasi muda,” ucap Firdaus Ali.

Merujuk data statistik BPS 2021, populasi Indonesia saat ini ada 270,2 juta jiwa.  Komposisi itu terbagi menjadi 25,87 persen usia milenial (24-39 tahun) dan 27.94 persen adalah generasi Z (8-23 tahun).

“Kajian IWI menunjukkan lebih dari 50 persen wilayah Jakarta mengalami kesulitan air bersih. Dengan mengetahui isu krisis air bersih ini, maka generasi muda kami tantang tak saja mencari solusi, tetapi juga menjadi agen perubahan,” tuturnya.

Pemahaman itu diperkuat dari hasil perhitungan proyeksi kebutuhan air bersih dan analisis ketersediaan air DKI Jakarta hingga tahun 2030, yang menyatakan bahwa DKI Jakarta bakal mengalami defisit air bersih.

Melihat urgensi dari isu krisis air bersih, Firdaus Ali menyebut, beberapa poin penyelesaian yang dapat dilakukan. Diantaranya, pengendalian eksploitasi air tanah, pengamanan dan penambahan suplai air baku hingga pengembangan infrastruktur sistem penyediaan air bersih.

“Upaya lain yang tak kalah penting adalah  membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya ketersediaan air bersih untuk saat ini dan generasi berikutnya. Pentingnya melakukan pengelolaan air bersih yang efektif demi ketersediaan air bersih sepanjang generasi,” ucap Firdaus Ali menandaskan. (A Wahyuni)