Suara Karya

Jadi Mitra Program Talenta, STP Trisakti Dapat Apresiasi dari Kemdikbudristek

JAKARTA (Suara Karya): Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti mendapat apresiasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) atas dukungannya dalam program pencarian talenta siswa berprestasi Indonesia.

Penghargaan diserahkan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemdikbudristek, Asep Sukmayadi kepada Wakil Ketua STP Trisakti, Djoni Wibowo dalam acara Puncak Persembahan Prestasi Talenta Indonesia 2021, di Jakarta, Rabu (29/12/21) digelar secara hybrid.

Djoni menjelaskan, penghargaan itu diberikan karena STP Trisakti senantiasa memberi dukungan dan kontribusi berupa beasiswa pendidikan penuh senilai ratusan juta rupiah kepada talenta emas Indonesia yang menjadi juara pada Lomba Kompetensi Siswa Tingkat Nasional dan Lomba Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia.

“Pusat Prestasi Nasional juga melibatkan dosen STP Trisakti untuk menjadi Juri dalam kegiatan kompetisi tingkat nasional dan internasional, seperti Lomba LKS Nasional, Lomba FIKSI, dan lomba World Skills Competition,” tutur Djoni.

Asep Sukmayadi dalam pidatonya mengatakan, acara tersebut digelar untuk mengenalkan talenta-talenta Indonesia yang berhasil direkrut dan dibina Puspresnas lewat berbagai ajang kompetisi. Kegiatan tersebut diharapkan jadi ajang silaturahmi talenta semua pemangku kepentingan.

“Kami ingin mengapresiasi para peserta didik yang berprestasi lewat kegiatan ini. Ini semacam forum silaturahmi bagi semua pemangku kepentingan, seperti orang tua, pembina, sekolah, dosen, tokoh pendidikan, pengambil kebijakan, komunitas, media, akademisi, filantropi, dunia usaha/industri, dan sebagainya.

“Ada sekitar 40 mitra yang terlibat dalam agenda kegiatan Puspresnas, termasuk peran aktif 12 perguruan tinggi,” ujarnya.

Sepanjang 2020 dan 2021, lanjut Asep, Puspresnas telah menghimpun para siswa ke dalam ‘Pasukan Keunggulan Talenta Indonesia’. Mereka adalah partisipan ajang lomba, kompetisi dan festival, mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional hingga mencapai 466.353 siswa dan mahasiswa.

Disebutkan kompetisi bidang sains, riset, teknologi dan inovasi pada 2020 diikuti sebanyak 62.585 peserta dan 2021 sebanyak 282.387 peserta. Untuk bidang seni, bahasa dan literasi pada 2020 sebanyak 36.703 orang dan pada 2021 menghimpun sebanyak 44.895 orang.

Pada bidang olahraga dan kesehatan jasmani pada 2020 diikuti 19.641 orang dan 13.846 orang pada 2021. Untuk bidang vokasi dan kewirausahaan pada 2020 diikuti 2.816 orang dan pada 2021 diikuti 3.480 orang. Dengan demikian, keseluruhan partisipan pada 2020 berjumlah 121.745 orang, dan pada 2021 sebanyak 344.608 orang.

“Total partisipasi selama dua tahun Puspresnas berdiri mencapai 466.353 orang,” ujarnya.

Pusprenas ingin mengembangkan prestasi peserta didik empat lini lewat beragam kompetisi berjenjang di sekolah dan kampus, mulai dari tingkat wilayah, nasional hingga internasional. Adapun 4 lini itu adalah sains, riset, teknologi dan inovasi; olahraga dan kesehatan jasmani; seni, bahasa dan literasi; serta vokasi dan kewirausahaan.

“Acara puncak persembahan ini menjadi wadah pemilihan dan apresiasi talenta inspiratif dan pihak pendukung berdedikasi lainnya, seperti pemerintah daerah, sekolah, orang tua dan pemandu talenta. Duharapkan, acara tersebut menginspirasi teman sebayanya,” tuturnya.

Diakui Asep, kesuksesan manajemen talenta tak lepas dari kontribusi berbagai pihak yang pantang menyerah dan bersemangat positif membangun wahana inspiratif bagi para peserta didik bertalenta untuk terus berkarya.

“Peran guru dan keluarga sangat besar bagi kesuksesan putra-putri meraih prestasi. Keluarga merupakan tiang dan perlindungan pertama putra-putri kita untuk mendapat rasa aman, sehingga mampu menyusun masa depan yang lebih cerah,” kata Asep.

Sekretaris Jenderal Kemdikbudristek, Suharti dalam pidatonya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para siswa yang sudah berjuang di masa sulit. “Kemenangan sudah di tangan, tapi perjuangan belum usai. Mari terus berkolaborasi untuk membangun Indonesia,” ucap Suharti.

Ia juga berharap makin banyak talenta yang ditemukan dan dikembangkan Puspresnas demi kemajuan Indonesia.

Pembina Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KoPSI) sekaligus akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Tineke Mandang menilai perlunya peserta didik dibekali persiapan mental agar percaya diri, agar mereka mampu bersaing secara sportif.

“Rendah diri menghambat ekspresi potensi peserta didik. Para pembina harus mengawal dan mendampingi mereka agar mampu mengekspresikan potensi diri,” ucapnya. (Tri Wahyuni)

Related posts