Suara Karya

Jamsyar Gelontorkan Beasiswa untuk 41 Yatim Piatu

JAKARTA (Suara Karya): PT Jamkrindo Syariah memberikan beasiswa kepada 41 yatim piatu di Tangerang, Banten dengan nominal Rp82 juta. Penyaluran bantuan tersebut bekerja sama dengan yayasan Dompet Dhuafa.

Selain beasiswa, Jamsyar juga mengadakan kegiatan pengumpulan dan penyaluran buku bacaan anak bekas layak baca untuk disalurkan kepada komunitas yang membutuhkan atau di Taman Bacaan yang terdapat di setiap kota di Kantor Cabang PT Penjaminan Jamkrindo Syariah.

Plt Direktur Utama Jamsyar Gatot Suprabowo mengatakan, pihaknya juga mengadakan pendidikan marketing online. Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari pengembangan desa Kreatif di Pleret, Bantul, Yogyakarta untuk memberikan pendidikan berupa marketing online bagi para pengrajin.

Dengan pelatihan tersebut lanjut Gatot, diharapkan dapat meningkatkan penjualan para pengrajin di desa kreatif tersebut sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya.

Menurutnya, kegiatan di bidang pendidikan ini dipilih Jamsyar karena dapat membantu mencerdaskan anak bangsa yang di masa mendatang akan menjadi pemimpin di masayarakat dan pelaku bisnis yang akan memberikan kontriusi penting bagi bangsa dan negara.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, pada usia yang ke – 4, PT. Jamkrindo Syariah dapat meraih kinerja yang cukup baik. Pada tahun 2015, Jamkrindo Syariah memberikan penjaminan dengan total nilai sebesar Rp 4 triliun.

“Dari tahun ke tahun penjaminan terus meningkat dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, yaitu sebesar 74,89 persen per tahun dari tahun 2015 sampai dengan 2017. Bahkan pada periode Januari hingga Agustus 2018, volume penjaminan telah mencapai Rp13, 2 triliun,” kata Gatot dalam acara perayaan milad Jamsyar ke 4 di Jakarta, Rabu (19/9).

Dari penjaminan senilai tersebut, Imbal Jasa Kafalah pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 36,8 miliar. Seperti halnya penjaminan yang meningkat dengan cepat, pertumbuhan Imbal Jasa Kafalah megalami pertumbuhan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan volume penjaminan. Pada periode yang sama, pertumbuhan perolehan IJK cash basis adalah sebesar 109,27 persen dan perolehan IJK cash basis periode Januari hingga Agustus 2018 adalah sebesar Rp 213,9 miliar.

Peningkatan peroleh IJK cash basis disamping dikarenakan oleh adanya pertumbuhan bisnis juga diakibatkan oleh adanya perubahan komposisi produk, dimana di tahun-tahun terakhir, komposisi penjaminan cash loan dengan jangka waktu yang relative panjang sudah dibandingkan dengan penjaminan non cash loan yang relative pendek, mendekati angka 50 persen. Komposisi tersebut cukup bagus, karena akan membuat volatilitas pendapatan penjaminan secara accrual semakin baik.

Dari sisi total asset, asset Jamkrindo Syariah di akhir 2015 adalah sebesar Rp 288,5 miliar, pada posisi akhir Agustus 2018 telah mencapai Rp 636,9 miliar, atau meningkat sebesar 221 persen dibandingkan asset di tahun 2015.

Dari sisi kemampuan memupuk keuntungan, return on equity Jamkrindo Syariah yang pada akhir tahun 2015 baru sebesar 2,66 persen, pada akhir Agustus 2018 telah mencapai 10,21 persen. Apabila dilihat dari pangsa pasar penjaminan syariah dengan parameter berupa Total IJK Accrual dan IJK yang ditangguhkan, market share Jamkrindo Syariah adalah sebesar 65,60 persen.

Angka tersebut menunjukkan Jamkrindo Syariah telah mampu menguasai pasar penjaminan syariah. Jamkrindo Syariah saat ini memiliki 1 Kantor Pusat (Jakarta) dengan 10 jaringan layanan (Medan, Palembang, Bandung, Surabaya, Aceh, Semarang, Pontianak, Banjarmasin, Makasar, Mataram). Pada tahun 2019, PT. Jamkrindo Syariah berencana akan menambah 18 jaringan layanan baru di beberapa kota di Indonesia. (Ardiansyah)

Related posts