Jelang KBI ke-12, Badan Bahasa Tegaskan Pentingnya Penguatan Literasi Baca Tulis!

0

JAKARTA (Suara Karya): Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Badan Bahasa) akan menggelar Kongres Bahasa Indonesia (KBI) ke-12 di Jakarta, pada 26-28 Oktober 2023.

KBI ke-12 memiliki tiga subtema utama, yaitu revitalisasi bahasa dan sastra daerah, literasi bahasa dan sastra Indonesia, dan internasionalisasi bahasa Indonesia. Subtema bermuara pada peningkatan literasi bahasa dan sastra daerah serta literasi bahasa dan sastra Indonesia.

“Untuk itu, pentingnya penguatan literasi baca tulis ditumbuhkan dengan kesadaran akan kebinekaan yang meliputi adat istiadat, suku bangsa, bahasa dan agama,” kata Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Azi dalam acara ‘Diseminasi Pencanangan Tahun KBI XII’ di Jakarta, Senin, (20/3/23).

Aminudin menjelaskan, KBI sebagai forum tertinggi yang membahas masalah kebahasaan dan kesastraan di Indonesia telah digelae sejak 1938 hingga saat ini. Kongres memiliki peran penting dalam pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia.

“Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara telah mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak kemerdekaan,” katanya.

Ditambahkan, bahasa Indonesia tak hanya menjadi pengikat persatuan dan kesatuan bangsa, tetapi juga penghela ilmu pengetahuan. Karena mampu mewadahi keberagaman konsep pengetahuan, baik konsep yang berakar pada kearifan Nusantara maupun konsep peradaban modern.

Badan Bahasa juga meluncurkan slogan KBI ke-12 yaitu Adibasa dan Adiwangsa’. Dalam bahasa Sanskerta, Adibasa berarti bahasa yang baik dan Adiwangsa berarti bangsa yang unggul.

“Slogan itu menyiratkan cita-cita luhur untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai modal dan sumber kekuatan sebagai salah satu negara yang diperhitungkan di tingkat dunia. Menjadi bangsa yang maju dan utama,” katanya.

Menurutnya, pemahaman tentang pentingnya bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing harus disertai dengan kesadaran akan kedudukan dan fungsinya masing-masing. Sehingga terbentuk identitas yang kuat serta kemampuan bersaing yang unggul dalam upaya memajukan bangsa dan negara.

“Dengan demikian, kemampuan bahasa yang baik (adibasa) membuat Indonesia dapat menjadi bangsa yang unggul (adiwangsa),” tuturnya.

Tentang materi subtema dalam KBI ke-12 yaitu Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah meliputi pewarisan bahasa ibu atau bahasa daerah ke ranah keluarga, sekolah, dan masyarakat; dokumentasi bahasa, sastra, dan aksara daerah; peran pemda dan komunitas dalam pelestarian bahasa daerah; penelitian mutakhir bahasa daerah; dan strategi pemanfaatan TI dalam pelindungan bahasa dan sastra daerah.

Pembicara utama pada subtema itu adalah Asisten Direktur Jenderal UNESCO untuk Pendidikan, Stefania Giannini.

Subtema kedua adalah ‘Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia’, membahas literasi di era digital; bahan ajar literasi; pengukuran kecakapan literasi dalam bahasa Indonesia; peran masyarakat dalam penguatan literasi; serta pemartabatan bahasa negara di ruang publik.

Subtema itu akan diisi Najwa Shihab sebagai pembicara utama.

Pada subtema ketiga, yaitu internasionalisasi bahasa Indonesia mencakup optimalisasi diplomasi bahasa Indonesia melalui Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA); optimalisasi peran perwakilan, mitra kerja, dan diaspora Indonesia di luar negeri dalam internasionalisasi bahasa Indonesia.

Pembicara utama adalah Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.

KBI ke-12 meliputi kegiatan diseminasi kebahasaan dan kesastraan sepanjang Maret-September 2023. Diseminasi mencakup berbagai kegiatan, seperti seminar, diskusi, dan lokakarya (workshop) yang membahas berbagai topik tentang kebahasaan dan kesastraan.

Pada September hingga Oktober 2023, Badan Bahasa menggelar Kelas Mahir sebagai program pelatihan intensif bagi para profesional di bidang kebahasaan. Program itu diharapkan menjadi jawaban atas tantangan yang dihadapi para profesional bidang kebahasaan.

Ada dua bidang yang dilatihkan dalam Kelas Mahir, yaitu Leksikografi Korpus dan Linguistik Forensik. Narasumber pada Kelas itu adalah Mahir Leksikografi Korpus adalah Michael Rundell, pekamus dan penulis buku ‘The Oxford Guide to Practical Lexicography’; Miloš Jakubíček, CEO of Lexical Computing; dan Vojtěch Kovář, Direktur Teknik Sketch Engine.

Narasumber pada Kelas Mahir Linguistik Forensik adalah E Aminudin Aziz, Tahmineh Tayebi, pengajar Linguistik Forensik di School of Social Sciences and Humanities dan Aston Institute for Forensic Linguistics; serta perwakilan dari Universitas Aston.

Tahapan terakhir dalam KBI ke-12 adalah persidangan pada 26-29 Oktober 2023. Pada 28 Oktober, rekomendasi hasil kongres akan diserahkan Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim kepada Presiden Joko Widodo.

Hasil rekomendasi akan menjadi bahan masukan bagi pengambil kebijakan dalam melakukan tugas dan fungsi pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia. (Tri Wahyuni)