Suara Karya

Jelang Nataru, Polres Ponorogo Gelar Apel Pasukan

PONOROGO (Suara Karya): Polres Ponorogo menggelar apel pasukan Operasi Lilin Semeru 2018 untuk keamanan perayaan Natal sekaligus antisipasi keramaian dan kemacetan arus lalu lintas di musim liburan sekolah. Dan puncaknya pada malam Tahun Baru 2019.

Kapolres Ponorogo AKBP Radiant dalam sambutannya mengatakan, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat pada Natal dan Tahun Baru (Nataru) khususnya di Jawa Timur dan wilayahnya relatif aman dan kondusif.

“Situasi Kamtibmas di Ponorogo relatif aman dan kondusif. Tidak ada kerusuhan massa terkait suku, agama, ras dan antar golongan (SARA), tiga pilar guyub dan rukun dengan masyarakat, tokoh agama serta tokoh masyarakat. Juga perekonomian berjalan dengan lancar,” kata Kapolres di kantornya, Jumat (21/12/2018).

Kapolres Ponorogo AKBP Radiant saat memberikan sambutan.

Dia menyebut pengamanan secara menyeluruh akan dimulai, Jumat (21/12/2018) dan berakhir hingga Selasa (1/1/2019).

“Pengamanan akan berlangsung selama 12 hari, sejak 21 Desember sampai 1 Januari. Ini dilakukan bersamaan dengan mulai meningkatnya mobilitas di jalan-jalan protokol, tempat hiburan, pusat perbelanjaan, destinasi wisata, dan gereja-gereja,” tuturnya.

Radiant menjelaskan, Polres Ponorogo akan menyiapkan, 150 personil Polri yang akan diterjunkan.yang akan dibantu dari berbagai instansi seperti TNI,Dishub,Satpol PP, Dinas Kesehatan, BPBD, dan lain-lain.

Sebagaimana diketahui, situasi menjelang perayaan Natal dan pergantian tahun merupakan momentum yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga, karena diiringi pula dengan penetapan libur nasional.

Realitas ini kata dia, memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan bermasyarakat, seperti terjadinya peningkatan intensitas kegiatan masyarakat, mobilitas moda transportasi, serta peningkatan permintaan terhadap kebutuhan pokok khususnya bahan pangan. Kondisi ini memunculkan potensi kerawanan yang harus menjadi perhatian bersama.

Oleh karena itu, Radiant mengajak seluruh pemangku kepentingan perlu melakukan konsolidasi bersama sembari mengecek kesiapan pengamanan, serta menyamakan persepsi, agar pengamanan dapat berjalan dengan lancar. Soliditas dan sinergisitas yang baik di antara para pemangku kepentingan, menjadi salah satu kunci utama yang harus senantiasa dipelihara dan ditingkatkan.

Menurutnya, Polri telah menginventarisir beberapa potensi kerawanan di antaranya kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat, potensi aksi terorisme, sweeping Ormas dan aksi intoleransi, kecelakaan moda transportasi baik darat, laut, maupun udara, ketersediaan dan stabilitas harga pangan, serta kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.

Peningkatan intensitas kegiatan masyarakat, akan memunculkan potensi meningkatnya kejahatan konvensional seperti begal, premanisme, maupun aksi street crimes seperti pencurian, pencopetan, dan sebagainya. Upaya cipta kondisi seperti Operasi Zebra dan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan dengan sasaran kejahatan jalanan, premanisme, penertiban penyakit masyarakat, miras, dan petasan telah dilaksanakan.

Usai diselenggarakan apel gelar pasukan Ops Lilin Semeru 2018 Polres Ponorogo dilanjutkan dengan pemusnahan miras ilegal sebanyak 1.350 liter. (Anang)

Pemusnahan miras ilegal.

Related posts