JAKARTA (Suara Karya): Kalbis Institute berkolaborasi dengan International Institute for Life Sciences (i3L) menggelar vaksinasi massal untuk mahasiswa, pendidik dan korporasi. Kegiatan tersebut menargetkan 3 ribu penerima.
“Vaksin yang digunakan di Sentra Vaksin Kalbis Institute adalah Sinovac,” kata Panitia Penyelenggara Vaksinasi Massal Kalbis Institute bersama i3L, Raymond Christanto, Selasa (6/7/21).
Dijelaskan, kegiatan vaksinasi akan digelar selama 4 hari dan terbagi dalam dua sesi, yaitu pagi dan siang. Kegiatan dilakukan 2 kali dalam satu hari untuk meminimalisir terjadinya kerumunan. Hal itu merupakan protokol kesehatan yang harus dipenuhi.
Disebutkan, syarat penerima vaksinasi harus berusia 18 tahun ke atas. Hal itu dibuktikan dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Calon penerima vaksin covid-19 akan menjalani proses assessment dan verifikasi data terlebih dahulu, baru dinyatakan boleh divaksinasi.
“Setelah vaksinasi, penerima harus menjalani observasi lebih dulu, sebelum dinyatakan boleh pulang ke rumah,” ucapnya.
Raymond menyatakan, Sentra Vaksinasi Kalbis menargetkan 3 ribu penerima dala. 4 hari pelaksanaan. Upaya ini diharapkan membantu pemerintah dalam percepatan program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah.
Vaksin dan logistik vaksinasi covid-19 yang dialokasikan dan didistribusi pada setiap termin bisa dimanfaatkan untuk pemberian vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua bagi yang memerlukan dan datang ke tempat pelayanan vaksinasi.
Pada kesempatan yang sama, Rektor i3L, Iwan Surjawan mengatakan, vaksin Sinovac membutuhkan 2 kali dosis injeksi. Yang pertama untuk memicu respons imun, dan kedua untuk respons imun yang dikembangkan
“Jangka waktu vaksin Sinovac dosis pertama ke dosis kedua adalah 28 hari. Diharapkan sebelum pemberian dosis kedua, masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan, karena butuh waktu berminggu-minggu bagi tubuh untuk membangun antibodi setelah vaksinasi, katanya.
Meski demikian, lewat vaksinasi diharapkan tubuh lebih kuat terhadap paparan virus covid-19. Jika tetap tertular, sakitnya ringan dan tidak mengalami gejala berat.
“Antusiasme masyarakat terhadap program vaksinasi covid-19 juga tinggi. Masyarakat sudah mengantri bergiliran untuk mendapat vaksinasi sejak jam 8 pagi,” tutur Iwan.
Rektor Kalbis Institute, Naik Henokh Parmenas berharap adanya Kalbis Sentra Vaksinasi ini bisa menjadi salah satu pilar penting dalam penanganan covid-19. Serta pemulihan setelah pandemi khususnya bidang pendidikan dan ekonomi di Indonesia.
“Penanganan covid-19 tidak bisa dijalankan sendiri, semua pihak termasuk Kalbis Institute sebagai penyedia pendidikan tinggi berkualitas ikut berkontribusi penuh dalam penanganan covid-19, termasuk proses pemulihan ekonomi pascapandemi,” ujarnya.
Lewat kegiatan vaksinasi ini, Rektor Kalbis Institute berharap akan terbentuk ‘herd immunity’ atau kekebalan kelompok untuk melindungi diri dan orang-orang yang ada di sekitar. “Untuk mempercepat terjadinya herd immunity adalah lewat vaksinasi,” ucapnya.
Peran Sentra Vaksinasi tak hanya melibatkan Kalbis Institute dan i3L saja, tetapi juga beberapa instansi lainnya.
Kalbis Institute sendiri berada dibawah Yayasan Pendidikan KALBE yang memiliki tiga tingkatan program kuliah yaitu diploma, sarjana dan magister. Program kuliah yang ditawarkan berfokus pada ilmu-ilmu sosial.
Sedangkan Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L) adalah institusi pendidikan dan penelitian yang didedikasikan untuk penyelenggaraan pendidikan dan penelitian dengan fasilitas satelit untuk penelitian laut, hutan dan kesehatan serta jaringan internasional yang terdiri dari pengajar dengan standar Internasional. (Tri Wahyuni)