
MAYBRAT (Suara Karya): Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga memimpin Apel Satuan Tugas (Satgas) Operasi Petik Bintang Mansinam 2023 di Mapolda Papua Barat, Rabu (22/3/2023).
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi mengemukakan, kegiatan tersebut dalam rangka kehadiran pemerintahan dan kepolisian mengayomi masyarakat setempat.
“Iya benar, Bapak Kapolda telah memimpin upacara operasi gelar pasukan dalam rangka pemberangkatan satgas operasi petik bintang mansinam 2023 di Mapolda Papua Barat, kegiatan dilakukan untuk menjamin kelangsungan kehidupan masyarakat yang ada di daerah Maybrat dan sekitar karena menurut pertimbangan Polda Papua Barat perlu menghadirkan keberadaan pemerintah dan anggota kepolisian,” kata Adam Erwindi melaui siaran pers, Rabu (23/3/2023).
Diberitakan sebelumnya, Personil Satgas operasi petik bintang Mansinam 2023 ini diberangkatkan Kepolisian Daerah Papua Barat dalam apel pasukan yang dipimpin Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga di Mapolda Papua Barat, pada Senin, 20 Maret 2023 lalu.
Menurut Kapolda, kata Adam, operasi satgas petik bintang mansinam 2023 dirancang sendiri oleh Kepolisian Daerah Papua Barat seijin Mabes Polri untuk melaksanakan operasi kepolisian daerah secara mandiri ke wilayah tertentu.
“Hal ini digambarkan oleh Kapolda Papua Barat dalam buku pedoman pelaksanaan operasi Kepolisian yang tertuang dalam peraturan Kapolri operasi didalam lingkup kepolisian itu terbagi menjadi dua operasi Kepolisian dan kegiatan Kepolisian operasi kepolisian yang dilaksanakan dalam menghadapi hal-hal tertentu,” ujarnya.
Adam menyitir ucapan Kapolda, dalam pertimbangan strategis dibutuhkan pelaksanaan operasi maka dibentuk operasi Kepolisian yang dikeluarkan dengan direktif Kepala Kepolisian Republik Indonesia lewat Kapolri untuk dilaksanakan secara menyeluruh di Indonesia.
“Secara terpusat ada beberapa operasi yang kita kenal, operasi kepolisian terbesar seperti contoh yang saya sampaikan yaitu tahun baru, nanti juga menjelang lebaran ada operasi ketupat dan operasi-operasi lainnya yang dipandang oleh pimpinan Polri perlu mengeluarkan direktif untuk melaksanakan operasi Kepolisian daerah mandiri tersebut yang dilaksanakan secara sendiri atas persetujuan atau perkenanan bapak Kapolri,” katanya.
Ditambahkan, “Dalam hal ini diberikan kewenangan untuk menyetujui pelaksanaan operasi kepolisian daerah yang berdasarkan karakteristik dan tantangan dari daerah-daerah masing-masing yaitu boleh mengajukan atau melaksanakan operasi kepolisian daerah mandiri ke wilayah tersebut.”
Kabid Humas menuturkan, tujuan operasi tersebut perlu dilanjutkan karena Kapolda berkeinginan agar ada jaminan keamanan demi keberlangsungan hidup masyarakat yang ada di daerah Maybrat dan sekitarnya demi mendukung jalannya efektivitas pemerintah di daerah. Selain itu masyarakat juga merasakan bahwa polri selalu ada di tengah warga untuk menjaga dan memberikan jaminan keamanan.
“Operasi ini perlu dilanjutkan untuk memberikan kenyamanan ketenangan ketertiban ketentraman masyarakat kita khususnya didaerah tertentu saya sebut didaerah maybrat dan sekitarnya akibat dari ancaman dan pertimbangan gangguan yang terjadi di sana maka kita putuskan untuk melaksanakan melanjutkan operasi petik bintang yang sudah pernah dilaksanakan pada 2022 dan 2023,” ucapnya.
Kapolda Papua Barat, kata Adam juga mengingatkan anggota untuk tetap tegas dalam mengambil tindakan menghadapi gangguan-gangguan yang datang.
“Lakukan tindakan tegas tidak perlu kompromi dengan orang-orang yang mengganggu negeri ini, tidak bisa kita kompromi dengan orang-orang yang mengganggu kehidupan masyarakat kamu dibekali oleh negara, diberikan semua kewenangan yang ada untuk menjaga eksistensi masyarakat agar masyarakat merasa bahwa mereka hidup nyaman di negara kesatuan republik Indonesia,” ujar dia.
Penegasan Kapolda, “Dengan gangguan-gangguan yang ada, saya sampaikan ini agar kalian bisa tegas melakukan tindakan yang ada di sana terhadap pengganggu kehidupan masyarakat, kamu harus hadir untuk melakukan tindakan, kita tidak bisa biarkan masyarakat menderita, keberadaan kamu itulah yang saya harapkan kamu berangkat ke sana masyarakat harus dijamin keamanannya.” (Indra)