
JAKARTA (Suara Karya): Kasus penularan virus corona diseases (covid-19) di Indonesia terus bertambah. Hingga 18 Mei 2020 tercatat, pasien positif corona ada 18.010 orang. Dari jumlah itu, 4.324 pasien dinyatakan sembuh dan 1.191 orang meninggal dunia.
Total pasien positif covid-19 di dunia mencapai 4.727.626 kasus. Berarti ada penambahan 90.496 kasus dibanding sebelumnya.
Tentang ODP (Orang Dalam Pemantauan) hari ini terjadi penurunan kasus yang sangat drastis. Total ODP saat ini hanya berjumlah 45.047 orang, padahal angka sebelumnya mencapai 270.876 orang. Penurunan drastis juga terjadi pada kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan), kini tinggal 11.422 kasus, dari angka sebelumnya yang mencapai 35.800 kasus.
Penurunan itu terjadi karena baik ODP maupun PDP telah dinyatakan sembuh setelah menjalani karantina di sejumlah tempat selama 14 hari. Data awal ODP besar karena orang yang masuk karantina dalam jumlah besar. Jadi saat mereka semua dinyatakan sembuh, maka datanya menjadi turun drastis.
Dijelaskan, orang berstatus ODP belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan PDP adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. PDP sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.
“Kendati begitu kasus baru pasien positif covid-19 hari ini masih cukup banyak, mencapai 490 orang dibanding kemarin. Terbanyak di DKI Jakarta 6.059 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Senin (18/5/20).
Tentang 18.010 kasus positif covid-19, Yuri menjelaskan, saat ini bahkan kasusnya sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Rinciannya, DKI Jakarta tertinggi 6.059 kasus, Banten menjadi 677, Yogyakarta menjadi 200 kasus dan Jawa Barat naik menjadi 1.677 kasus.
Sementara itu di Jawa Tengah menjadi 1.165 kasus, Jawa Timur menjadi 2.296 Bali menjadi 359 kasus, Nusa Tenggara Barat menjadi 375 kasus, dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 68 kasus.
Selain itu, lanjut Yuri, Aceh tetap 18 kasus, Sumatera Utara menjadi 225 kasus, Provinsi Riau menjadi 101 kasus, Kepulauan Riau 127 kasus, Sumatera Barat menjadi 409, Jambi 81 kasus, Bengkulu 66 kasus, Sumatera Selatan menjadi 537 kasus, Lampung 83 kasus dan Bangka-Belitung menjadi 29 kasus.
Untuk wilayah Kalimantan Utara ada 155 kasus, Kalimantan Timur menjadi 255, Kalimantan Barat menjadi 132, Kalimantan Tengah 227, Kalimantan Selatan menjadi 438 kasus.
Provinsi lainnya adalah Sulawesi Utara menjadi 116, Gorontalo 28, Sulawesi Selatan menjadi 1.017 Sulawesi Tengah ada 115 kasus, Sulawesi Barat 75 kasus, Sulawesi Tenggara 191, Maluku Utara 93, Maluku 107, Papua Barat menjadi 105 kasus dan Papua menjadi 385 kasus.
Soal korban meninggal dunia, Yuri menyebutkan, hari ini ada penambahan sebanyak 43 orang. Dengan demikian, jumlah total pasien meninggal menjadi 1.191 orang. Sedangkan pasien sembuh bertambah 195 hingga total menjadi 4.324 orang.
Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini 4.324 orang menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah. Untuk itu Pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.
Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.
“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.
Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.
Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.
Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)