Kasus Covid-19 di Indonesia per 19 Mei: Total 18.496 Meninggal 1.221

0
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. (suarakarya.co.id/net)

JAKARTA (Suara Karya): Kasus penularan virus corona diseases (covid-19) di Indonesia terus bertambah. Hingga 19 Mei 2020 tercatat, pasien positif corona ada 18.496 orang. Dari jumlah itu, 4.467 pasien dinyatakan sembuh dan 1.221 orang meninggal dunia.

Total pasien positif covid-19 di dunia mencapai 4.806.299 kasus. Berarti ada penambahan 78.677 kasus dibanding sebelumnya.

Tentang ODP (Orang Dalam Pemantauan) hari ini terjadi kenaikan kasus lagi, setelah sebelumnya turun secara drastis. Total ODP saat ini berjumlah 45.300 atau terjadi kenaikan 253 kasus dibanding sebelumnya. Kenaikan serupa juga terjadi pada kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Total kasus PDP sebesar 11.891 atau bertambah 469 kasus.

Dijelaskan, orang berstatus ODP belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan PDP adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. PDP sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.

“Kendati begitu kasus baru pasien positif covid-19 hari ini masih cukup banyak, mencapai 486 orang dibanding kemarin. Terbanyak di DKI Jakarta 6.155 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Selasa (19/5/20).

Tentang 18.496 kasus positif covid-19, Yuri menjelaskan, saat ini bahkan kasusnya sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Rinciannya, DKI Jakarta tertinggi 6.155 kasus, Banten menjadi 698, Yogyakarta menjadi 207 kasus dan Jawa Barat naik menjadi 1.700 kasus.

Sementara itu di Jawa Tengah menjadi 1.175 kasus, Jawa Timur menjadi 2.377 Bali menjadi 363 kasus, Nusa Tenggara Barat menjadi 375 kasus, dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 71 kasus.

Selain itu, lanjut Yuri, Aceh tetap 18 kasus, Sumatera Utara menjadi 235 kasus, Provinsi Riau menjadi 106 kasus, Kepulauan Riau 140 kasus, Sumatera Barat menjadi 420, Jambi 84 kasus, Bengkulu 67 kasus, Sumatera Selatan menjadi 597 kasus, Lampung 84 kasus dan Bangka-Belitung menjadi 29 kasus.

Untuk wilayah Kalimantan Utara ada 160 kasus, Kalimantan Timur menjadi 258, Kalimantan Barat menjadi 138, Kalimantan Tengah 232, Kalimantan Selatan menjadi 484 kasus.

Provinsi lainnya adalah Sulawesi Utara menjadi 126, Gorontalo 28, Sulawesi Selatan menjadi 1.064 Sulawesi Tengah ada 115 kasus, Sulawesi Barat 77 kasus, Sulawesi Tenggara 202, Maluku Utara 95, Maluku 107, Papua Barat menjadi 105 kasus dan Papua menjadi 389 kasus.

Soal korban meninggal dunia, Yuri menyebutkan, hari ini ada penambahan sebanyak 30 orang. Dengan demikian, jumlah total pasien meninggal menjadi 1.221 orang. Sedangkan pasien sembuh bertambah 143 hingga total menjadi 4.467 orang.

Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini 4.467 orang menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah. Untuk itu Pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.

Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.

Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.

Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)