Suara Karya

Kasus Covid-19 di Indonesia per 22 Mei: Total 20.796 Meninggal 1326

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. (suarakarya,co,id/Tri Wahyuni)

JAKARTA (Suara Karya): Kasus penularan virus corona diseases (covid-19) di Indonesia terus bertambah. Hingga 22 Mei 2020 kenaikan pasien positif corona mencapai 634 orang, dari 20.162 menjadi 20.796 orang. Dari jumlah itu, 5.057 pasien dinyatakan sembuh dan 1.326 orang meninggal dunia.

Total pasien positif covid-19 di dunia mencapai 5.118.416 kasus. Berarti ada penambahan 116.922 kasus dibanding sebelumnya.

Tentang ODP (Orang Dalam Pemantauan) hari ini terjadi penurunan kasus lagi, meski sebelumnya sempat naik sedikit. Total ODP saat ini berjumlah 47.150 dari sebelumnya 50.187 kasus. Itu artinya turun 3.037 kasus. Kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) hari ini kembali turun dari 11.066 menjadi 11.028 kasus.

Dijelaskan, orang berstatus ODP belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan PDP adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. PDP sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.

“Kendati begitu kasus baru pasien positif covid-19 hari ini terjadi lonjakan terbesar, mencapai 634 orang dibanding kemarin. Terbanyak di DKI Jakarta 6.400 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Jumat (22/5/20).

Tentang 20.796 kasus positif covid-19, Yuri menjelaskan, saat ini bahkan kasusnya sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Rinciannya, DKI Jakarta tertinggi 6.400 kasus, Banten menjadi 768, Yogyakarta menjadi 220 kasus dan Jawa Barat naik menjadi 2.002 kasus.

Sementara itu di Jawa Tengah menjadi 1.234 kasus, Jawa Timur menjadi 3.129 Bali menjadi 380 kasus, Nusa Tenggara Barat menjadi 464 kasus, dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 79 kasus.

Selain itu, lanjut Yuri, Aceh tetap 19 kasus, Sumatera Utara menjadi 285 kasus, Provinsi Riau menjadi 109 kasus, Kepulauan Riau 141 kasus, Sumatera Barat menjadi 438, Jambi 91 kasus, Bengkulu 69 kasus, Sumatera Selatan menjadi 693 kasus, Lampung 105 kasus dan Bangka-Belitung menjadi 36 kasus.

Untuk wilayah Kalimantan Utara ada 163 kasus, Kalimantan Timur menjadi 271, Kalimantan Barat menjadi 140 kasus, Kalimantan Tengah 290, Kalimantan Selatan menjadi 572 kasus.

Provinsi lainnya adalah Sulawesi Utara menjadi 198, Gorontalo 47, Sulawesi Selatan menjadi 1.206, Sulawesi Tengah ada 117 kasus, Sulawesi Barat 86 kasus, Sulawesi Tenggara 211, Maluku Utara 99, Maluku 157, Papua Barat menjadi 119 kasus dan Papua menjadi 437 kasus.

Soal korban meninggal dunia, Yuri menyebutkan, hari ini ada penambahan sebanyak 48 orang. Dengan demikian, jumlah total pasien meninggal menjadi 1.326 orang. Sedangkan pasien sembuh bertambah 219 hingga total menjadi 5.057 orang.

Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini 5.057 orang menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah. Untuk itu Pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.

Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.

Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.

Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)

Related posts