Suara Karya

Kasus Covid-19 di Indonesia per 30 Mei: Total 25.763 Meninggal 1.573

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. (suarakarya.co.id/net)

JAKARTA (Suara Karya): Kasus penularan virus corona diseases (covid-19) di Indonesia terus bertambah. Total pasien positif corona hari ini 25.763 orang. Dengan demikian, terjadi kenaikan 557 kasus dibanding sebelumnya. Dari jumlah itu, ada 7.015 pasien dinyatakan sembuh dan 1.573 orang meninggal dunia.

Sementara pasien positif covid-19 di dunia belum surut juga. Total pasien hari ini mencapai mencapai 5.931.963 kasus. Berarti ada penambahan 115.257 kasus dibanding sebelumnya.

Tentang ODP (Orang Dalam Pemantauan) hari ini terjadi penurunan hingga 1.498 kasus, dari 49.212 menjadi 47.714 kasus. Kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) hari ini justru sebaliknya, terjadi kenaikan sebesar 333 kasus, dari 12.499 menjadi 12.832 kasus.

Dijelaskan, orang berstatus ODP belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan PDP adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. PDP sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.

“Kendati begitu kasus baru pasien positif covid-19 hari ini terjadi lonjakan lagi hingga 557 kasus dibanding kemarin. Terbanyak di DKI Jakarta 7.229 kasus,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Sabtu (30/5/20).

Tentang 25.773 kasus positif covid-19, Yuri menjelaskan, saat ini bahkan kasusnya sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Rinciannya, DKI Jakarta tertinggi 7.229 kasus, Banten menjadi 858, Yogyakarta menjadi 233 kasus dan Jawa Barat naik menjadi 2.231 kasus.

Sementara itu di Jawa Tengah menjadi 1.366 kasus, Jawa Timur menjadi 4.613 kasus, Bali menjadi 455 kasus, Nusa Tenggara Barat menjadi 594 kasus, dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 91 kasus.

Selain itu, lanjut Yuri, Aceh tetap 20 kasus, Sumatera Utara menjadi 406 kasus, Provinsi Riau menjadi 117 kasus, Kepulauan Riau 196 kasus, Sumatera Barat menjadi 552, Jambi 97 kasus, Bengkulu 86 kasus, Sumatera Selatan menjadi 953 kasus, Lampung 132 kasus dan Bangka-Belitung menjadi 45 kasus.

Untuk wilayah Kalimantan Utara ada 165 kasus, Kalimantan Timur menjadi 291, Kalimantan Barat menjadi 184 kasus, Kalimantan Tengah 398, Kalimantan Selatan menjadi 893 kasus.

Provinsi lainnya adalah Sulawesi Utara menjadi 322, Gorontalo 69, Sulawesi Selatan menjadi 1.510, Sulawesi Tengah ada 126 kasus, Sulawesi Barat 88 kasus, Sulawesi Tenggara 241, Maluku Utara 146, Maluku 215, Papua Barat menjadi 162 kasus dan Papua menjadi 653 kasus.

Soal korban meninggal dunia, Yuri menyebutkan, hari ini ada penambahan sebanyak 53 orang. Dengan demikian, jumlah total pasien meninggal menjadi 1.573 orang. Sedangkan pasien sembuh bertambah 623 hingga total menjadi 7.015 orang.

Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini 7.015 orang menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah. Untuk itu Pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.

Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.

Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.

Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)

Related posts