
JAKARTA (Suara Karya): Kasus positif virus corona disease (covid-19) di Indonesia hingga kini belum terjadi trend penurunan kasus yang signifikan. Hari ini angkanya masih terbilang tinggi, yaitu 1.681 kasus, dari 74.018 menjadi 75.699 kasus. Untuk pasien meninggal, secara keseluruhan tercatat 3.606 orang atau bertambah 71 orang.
Kondisi serupa juga terjadi di dunia. Kasus positif covid-19 hingga kini juga belum surut. Total pasien positif sebanyak 12.721.778 kasus. Dengan demikian, ada kenaikan 213.939 kasus dibanding sebelumnya.
Tentang ODP (Orang Dalam Pemantauan) hari ini terjadi penurunan sedikit, yaitu 401 kasus, dari 34.887 menjadi 34.486 kasus. Sedangkan kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) terjadi kenaikan yang lumayan banyak, yaitu 763 kasus, dari 13.752 menjadi 14.515 kasus.
Dijelaskan, orang berstatus ODP belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan PDP adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. PDP sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.
“Kasus baru pasien positif covid-19 hari ini meski ada penurunan, tetapi angkanya masih tinggi, jumlahnya mencapai 1.681 kasus. Hari ini terjadi balapan kasus antara DKI Jakarya dengan Jawa Timur,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Minggu (12/7/20).
Dijelaskan, kenaikan kasus baru covid-19 tidak tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa daerah memiliki kasus penambahan dengan jumlah sangat tinggi, tetapi ada beberapa daerah yang tidak ada satu pun penambahan kasus positifnya.
“Hari ini ada 5 provinsi yang melaporkan kasus positifnya cukup tinggi, yaitu Jawa Timur 518 kasus, DKI Jakarta 404 kasus, Sulawesi Selatan 173 kasus, Kalimantan Selatan 77 kasus dan Jawa Tengah 70 kasus,” ujarnya.
Sementara itu, data 6 provinsi dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif hingga hari ini tercatat, yaitu Jawa Timur 16.658 kasus, DKI Jakarta 14.517 kasus, Sulawesi Selatan 6.973 kasus, Jawa Tengah 5.473 kasus, Jawa Barat 5.077 kasus dan Kalimantan Selatan 4.146 kasus.
Gugus Tugas Nasional merinci akumulasi data positif covid-19 lainnya di Indonesia yaitu Aceh ada kenaikan sebanyak 7 menjadi 106 kasus, Bali naik sebanyak 48 menjadi 2.195 kasus, Banten naik 12 menjadi 1.593 kasus, Bangka Belitung tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 172 kasus, Bengkulu ada kenaikan 1 menjadi 163 kasus dan Yogyakarta ada kenaikan 1 menjadi 371 kasus.
Berikutnya, Jambi dilaporkan tidak ada kenaikan kasus hari ini tetap menjadi 122 kasus, Kalimantan Barat ada kenaikan 3 hari ini menjadi 350 kasus, Kalimantan Timur ada kenaikan 17 menjadi 690 kasus, Kalimantan Tengah naik 39 menjadi 1.196 kasus, Kalimantan Selatan naik 77 menjadi 4.146 kasus dan Kalimantan utara juga tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 214 kasus.
Kemudian, Kepulauan Riau ada kenaikan 5 menjadi 332 kasus, Nusa Tenggara Barat naik 30 menjadi 1.550 kasus, Sumatera Selatan naik 49 menjadi 2.653 kasus, Sumatera Barat ada kenaikan 6 hari ini menjadi 800 kasus, Sulawesi Utara naik 23 menjadi 1.660 kasus, Sumatera Utara naik 39 menjadi 2.323 kasus dan Sulawesi Tenggara ada kenaikan 2 menjadi 511 kasus.
Adapun Sulawesi Tengah tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 193 kasus, Lampung ada kenaikan 3 menjadi 208 kasus, Riau ada kenaikan 1 menjadi 240 kasus, Maluku Utara ada kenaikan 8 menjadi 1.130 kasus dan Maluku naik 10 menjadi 874 kasus.
Selain itu, Papua Barat ada kenaikan 4 menjadi 286 kasus, Papua naik 63 menjadi 2.272 kasus, Sulawesi Barat ada kenaikan 4 menjadi 142 kasus, Nusa Tenggara Timur tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 121 kasus dan Gorontalo ada kenaikan hari ini 14 menjadi 359 kasus.
Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini sebanyak 919 dari 34.719 menjadi 35.638 kasus. Kenaikan itu menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah.
Untuk itu, pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.
Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.
“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.
Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.
Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.
Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)