Kasus Positif Covid-19 Hari Ini Melonjak Tajam Capai 3.861 Orang

0
(Suarakarya.co.id/Tri Wahyuni)

JAKARTA (Suara Karya): Kasus positif virus corona disease (covid-19) di Indonesia hingga saat ini belum menunjukkan adanya trend penurunan kasus secara signifikan. Begitupun kasus covid-19 di tingkat di dunia.

Dari data yang dikutip lewat Instagram resmi Pusat Krisis Kesehatan (PKK) Kementerian Kesehatan disebutkan, total kasus positif covid-19 pada Kamis (10/9/20) telah mencapai angka 207.203 orang. Dibanding sebelumnya, kenaikan kasus hari ini terbilang paling tinggi mencapai 3.861 orang!

Untuk kematian akibat covid-19 hari ini merupakan yang tertinggi. Kenaikannya mencapai 120 orang, dari 8.336 menjadi 8.456 orang. Sementara jumlah pasien yang sembuh hari ini juga terbilang cukup banyak mencapai 2.310 orang dari sebelumnya 145.200 menjadi 147.510 orang.

Kasus covid di tingkat dunia, dilaporkan masih tinggi. Total pasien positif hari ini mencapai 27.871.271 kasus. Dengan demikian, ada kenaikan 286.175 kasus dibanding kemarin.

Seperti diberitakan sebelumnya, juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19), Wiku Adisasmito dalam konferensi pers menyatakan, Satgas tak lagi mengumumkan data harian perkembangan kasus covid-19. Update kasus harian bisa dilihat di portal www.covid19.go.id.

Kementerian Kesehatan juga mengganti istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan sebutan suspek. Hari ini ada kenaikan kasus suspek dibanding kemarin sebanyak 3.171 kasus dari 92.330 menjadi 95.501 kasus. Sedangkan istilah PDP (Pasien Dalam Pengawasan) juga diganti menjadi spesimen. Dilaporkan, hari ini ada kenaikan spesimen sebanyak 5.146 kasus, dari 29.863 menjadi 34.909 kasus.

Dijelaskan, orang berstatus suspek belum menunjukkan gejala sakit, tetapi memiliki riwayat kontak dengan orang yang diduga positif covid-19. Sedangkan spesimen adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. Mereka juga sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.

Disebutkan, kenaikan kasus baru covid-19 tidak tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa daerah memiliki kasus penambahan dengan jumlah sangat tinggi, tetapi ada beberapa daerah yang tidak ada satu pun penambahan kasus positifnya.

Hari ini ada 15 provinsi yang melaporkan kasus positifnya cukup tinggi, yakni diatas 50 kasus setiap harinya. Mereka adalah DKI Jakarta 1.274 kasus, Jawa Timur 381 kasus, Jawa Tengah 375 kasus, Jawa Barat 335 kasus, Riau 194 kasus dan Sulawesi Selatan 168 kasus.

Selain itu masih ada Sumatera Utara 141 kasus, Papua 124 kasus, Bali 111 kasus, Aceh 106 kasus, Sumatera Barat 104 kasus, Kalimantan Timur 90 kasus, Kalimantan Selatan 77, Sumatera Selatan 66 kasus serta Yogyakarta 50 kasus.

Sementara itu, data 9 provinsi dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif hingga hari ini tercatat, yaitu DKI Jakarta 50.671 kasus, Jawa Timur 37.093 kasus, Jawa Tengah 16.508 kasus, Jawa Barat 13.668, Sulawesi Selatan 13.032 kasus, Kalimantan Selatan 9.078 kasus, Sumatera Utara 8.110 kasus, Bali 6.834 kasus dan Kalimantan Timur 5.447 kasus.

Masih tingginya kasus positif covid-19 di Tanah Air, pemerintah akan terus mendorong masyarakat untuk terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Pesan kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita semua tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan.

Bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.

Selain faktor usia, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.

Sekali lagi diingatkan tentang pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)