
JAKARTA (Suara Karya): Garudafood bersama Kompas kembali menggelar kompetisi sepakbola Liga Kompas Kacang Garuda (LKG) U-14. Kompetisi yang digelar untuk ke-5 kalinya itu akan berlangsung selama 8 bulan mulai September 2019 hingga April 2020.
LKG U-14 yang saat ini memasuki musim ke-10 itu dibuka oleh Managing Director PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, Fransiskus Johny bersama Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Muhammad Bakir dan Komite LKG di Studio Kompas TV Jakarta, Sabtu (7/9/2019).
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan talkshow menampilkan narasumber lain yaitu mantan pemain timnas Indonesia era 80-an yang juga pemandu bakat LKG U-14, Dede Sulaeman dan Direktur Kompetisi LKG U-14, Emilius Caesar Alexey sebagai moderator.
Managing Director PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, Fransiskus Johny Soegiarto dalam sambutan mengatakan, pihaknya memberi dukungan atas penyelenggaraan LKG untuk kelima kalinya karena melihat potensi yang cukup besar dari para pesepakbola muda di Indonesia.
“Lewat kompetisi ini, kami mendukung upaya pembinaan dilakukan dari bawah. Sekolah Sepak Bola (SSB) juga menjadi prioritas untuk pengembangan calon bibit-bibit unggul Pesepakbola Indonesia,” ujarnya.
Ia berharap para pemain bisa fokus mengikuti kompetisi. Karena kompetisi ini membuat permainan mereka semakin matang dan berkualitas. Apalagi jika ditunjang cara latihan yang terprogram. Hal itu akan berguna untuk peningkatan skill dan karir mereka di masa depan.
Ditambahkan, alumni LKG U-14 yang berprestasi diharapkan juga bisa menjadi role model bagi calon pesepakbola muda yang ingin mengembangkan skill dan membawa harum nama Indonesia.
“Jika selama ini seleksi LKG hanya untuk SSB di Jakarta dan sekitarnya, nantinya kami ingin cakupannya diperluas hingga SSB seluruh Indonesia. Karena tentunya banyak putra daerah yang berpotensi menjadi bibit unggul untuk kejayaan sepakbola di Tanah Air,” kata Fransiskus Johny menandaskan.
Ia optimis LKG U-14 yang diikuti peserta usia 13–14 tahun dari 16 SSB terpilih di Jakarta memiliki segudang pemain muda berbakat. Para pemenang LKG U-14, nantinya dapat mengikuti seleksi untuk mengikuti kompetisi sepak bola Piala Gothia.
Hal yang membanggakan jika Indonesia memiliki pesepakbola berprestasi di kancah Asia, apalagi tingkat dunia. Hal itu tentu saja akan banyak pihak yang bersinergi dan bergerak. LKG U-14 bukan sekadar program pencarian bakat biasa, tetapi menjadi pintu bagi para pemain yang terpilih untuk merintis karier sebagai pesepakbola profesional Indonesia.
“Pengembangan pemain muda tak berarti tanpa dukungan masyarakat Indonesia. Kami menyadari pentingnya dukungan itu terhadap program sebagai gerakan positif dan nasionalis. Para pemain muda berkualitas adalah fondasi bagi masa depan klub,” ujarnya.
Hal lain yang juga ditekankan Fransiskus Johny terkait intelegensia pemain di lapangan. Karena seorang pengambil keputusan yang baik akan menjadi pesepak bola yang baik juga.
Penggunaan kata Kacang Garuda dalam kompetisi, karena produk tersebut selain brand pioneer Garudafood juga menjadi Indonesia Heritage Peanut dengan jargon “Jangan Nonton Bola, Tanpa Kacang Garuda”. (Tri Wahyuni)