Kemdikbud Ajak Milenial Berkreasi lewat Gelar Karya Film Pelajar

0

JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) kembali menggelar kegiatan yang menyasar pada generasi milenial “Gelar Karya Film Pelajar” (GKFP) pada 22-24 November di Jakarta. Ada 24 film karya pelajar yang akan ditayangkan, yaitu 12 film pendek fiksi dan 12 film dokumenter.

“Lewat kegiatan ini, kami ingin memberi ruang pada anak, para milenial untuk berkreasi dengan memanfaatkan teknologi yang disukai generasi milenial,” kata Kepala Pusat Pengembangan Perfilman, Kemdikbud, Maman Wijaya kepada wartawan, di Jakarta, Senin (19/11/2018).

Hadir dalam kesempatan itu, Dewan Juri GKFP 2018 yang juga sinematografer Anggi Frisca dan nominasi GKFP 2017, M Taufan.

Maman menjelaskan, GKFP bukan ajang kompetisi, melainkan kegiatan yang memberi ruang pada anak untuk berkreasi dan mengembangkan potensi diri melalui film. Anak dapat memahami proses pembuatan film mulai dari ide hingga penayangannya.

“Kegiatan ini tidak dimaksudkan agar anak jadi pembuat film. Tetapi mengajak anak memahami proses produksi film. Tahu sulitnya mengembangkan ide-ide hingga menjadi sebuah film. Jika suka, mereka bisa memilih pembuat film sebagai profesi,” ujarnya.

Jika tidak suka, lanjut Maman, anak tetap dapat pengalaman tentang cara kerja tim, seni berkomunikasi dengan nara sumber, semangat pantang menyerah hingga bagaimana mengolah ide menjadi karya. Semua itu bagian dari pendidikan karakter.

“Proses kerja semacam ini tidak bisa diajarkan secara teori, tetapi anak harus terlibat langsung,” kata Maman.

Pilihan tema GKFP tahun ini masih seputar laut, menurut Maman, karena Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki budaya maritim yang perlu diketahui anak bangsa. Lewat kegiatan itu, anak mau tak mau belajar baik lewat buku maupun nara sumber di lapangan.

“Belajar langsung seperti ini biasanya langsung nancep di kepala. Semoga kegiatan ini bisa menjadi inspirasi sekaligus membuka wawasan anak tentang laut Indonesia, profesi lain yang tidak terekspos hingga hal-hal seperti budaya maritim,” katanya.

Disebutkan, jumlah karya yang masuk ada sekitar 77 film fiksi dan dokumenter dan 200 vlog. Dari jumlah itu, disaring hingga dipilih 12 film fiksi dan 12 film dokumenter. Dipilih 3 pemenang utama dan 3 pemenang harapan untuk masing-masing kategori.

“Tiga pemenang utama selain mendapat uang tunai, juga diberi beasiswa belajar S1 di perguruan tinggi manapun di Indonesia,” kata Maman menandaskan. (Tri Wahyuni)