Kemdikbud akan Evaluasi POP, Uniknya Keputusan Hasil Seleksi Sudah Final

0

JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan melakukan evaluasi lanjutan untuk menyempurnakan Program Organisasi Penggerak (POP). Namun, uniknya keputusan atas organisasi yang lolos seleksi telah dinyatakan final.

“Untuk 158 organisasi yang sudah lolos seleksi jangan khawatir, proses evaluasi ini akan semakin memperkuat integritas dari program ini,” kata Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam keterangan pers secara daring, Jumat (24/7/20) malam.

Nadiem saat itu didampingi Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemdikbud, Iwan Syahril dan Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemdikbud, Evy Mulyani.

Nadiem menjelaskan, evaluasi lanjutan nantinya akan melibatkan pakar dan praktisi pendidikan dari berbagai organisasi kemasyarakatan dan lembaga negara. Proses evaluasi diperkirakan akan butuh waktu sekitar 3-4 minggu.

“Tata laksana untuk evaluasi sedang dipersiapkan. Kami pastikan, ini bukan sekadar evaluasi internal, tetapi juga mengundang partisipasi organisasi masyarakat, lembaga independen dan lain-lain yang bisa memberi perspektif tentang pelaksanaan POP,” ujarnya.

Dengan demikian, lanjut Nadiem, Organisasi Penggerak (OP) yang terpilih dapat mengimplementasikan program dengan penuh percaya diri, karena sudah mendapat dukungan dari masyarakat. Lewat POP, diharapkan muncul terobosan baru untuk kepentingan anak bangsa.

Ditanya soal parameter evaluasi, Nadiem menyebut ada tiga hal. Pertama, proses seleksi verifikasi harus mengikuti standar akuntabilitas yang terbaik. Termasuk urusan audit program, tak hanya melibatkan auditor internal, tetapi juga eksternal untuk membantu memberi penilaian.

“Setiap organisasi harus diverifikasi lagi agar kredibilitas dan integritas dari masing-masing organisasi menjadi terjamin. Kita pastikan setiap organisasi yang lolos menjunjung tinggi aspek integritas dan kredibilitas,” ujarnya.

Pelaksanaan POP harus mengedepankan koordinasi keamanan serta keselamatan pelaksanaan program selama masa pandemi corona virus disease (covid-19).

Ditambahkan, POP dirancang agar Kemdikbud dapat belajar dari inovasi-inovasi pembelajaran terbaik yang digerakkan masyarakat. Kemdikbud memberi dukungan untuk memperbesar skala gerakan agar dapat dimanfaatkan secara lebih luas.

Disebutkan ada 4.464 organisasi yang mendaftar dalam POP. Dari jumlah itu, ada 158 organisasi yang lolos seleksi proposal mulai dari administrasi, substansi dan verifikasi. Program ini nantinya fokus pada pengembangan literasi, numerasi dan karakter di 34 provinsi di Indonesia. (Tri Wahyuni)