Kemdikbud Gandeng Samsung dalam Program Digitalisasi Pendidikan

0

JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menggandeng perusahaan Korea, Samsung dalam program digitalisasi pendidikan di wilayah 3T. Bantuan diberikan dalam bentuk pelatihan bagi siswa pada bidang teknologi jaringan.

“Bantuan pelatihan diberikan terutama pada siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) bidang teknologi jaringan,” kata Sekjen Kemdikbud, Didik Suhardi usai mendampingi Mendikbud, Muhadjir Effendy saat menerima kunjungan Wakil Presiden PT Samsung Electronic Indonesia, Kang Hyun Lee, di Jakarta, Selasa (10/9/2019).

Seperti diberitakan sebelumnya, Kemdikbud akan mengembangkan digitalisasi pendidikan di wilayah 3T (terluas, terdepan dan tertinggal). Digitalisasi pendidikan diterapkan dalam bentuk pemberian komputer tablet kepada siswa di wilayah tersebut.

Didik menambahkan, ada sekitar 1,7 juta komputer tablet diberikan kepada 36 ribu sekolah di wilayah 3T. Pada tahun berikutnya, jumlah komputer tablet ditambah hingga setiap satu siswa mendapat satu tablet dalam setiap proses pembelajaran.

Soal dukungan Samsung terhadap digitalisasi pendidikan, lanjut Didik, diberikan dalam bentuk pelatihan bidang komputer jaringan bagi siswa SMK. Dengan demikian, makin banyak lulusan SMK yang memiliki keahlian dalam bidang komputer jaringan.

“Tak hanya pelatihan, Samsung juga memberi kesempatan bagi para siswa untuk praktik kerja lapangan dan magang. Harapannya, Samsung akan menjadi teaching factory bagi sekolah yang ingin mengembangkan keahlian dalam bidang komputer jaringan,” ucapnya.

Didik menegaskan, pembelian komputer tablet oleh sekolah akan menggunakan anggaran dari dana sekolah, bukan dana dari Kemendikbud. “Sekolah membeli tablet melalui katalog online. Dananya diambil dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi dan BOS Kinerja. Jadi bukan anggaran dari Kemdikbud,” ucapnya.

Melalui komputer tablet, lanjut Didik, siswa dan guru bisa mengakses sumber pembelajaran Rumah Belajar yang dikembangkan Pusat Teknologi dan Komunikasi (Pustekkom) Kemdikbud. Program tersebut bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dalam menyediaan jaringan internet dan PLN untuk ketersediaan listrik.

“Hal itu sejalan dengan program Kemkominfo yang akan membangun jaringan nusantara. Jaringan itu diprioritaskan untuk sekolah dan Puskesmas,” katanya.

Ditambahkan, komputer tablet akan dikoneksikan dengan portal Rumah Belajar yang dapat diakses secara gratis. Meski begitu tidak ada larangan untuk menggunakan portal-portal belajar lain yang berbayar.

“Untuk kontennya, portal Rumah Belajar sudah memadai. Karena portal tersebut sudah dipersiapkan selama dua tahun. Untuk koneksi internet, Kemdikbud berkoordinasi dengan Kemkominfo. Mengingat, jaringan internet masih belum merata di wilayah 3T,” kata Didik menandaskan.

Wakil Presiden PT Samsung Electronic Indonesia, Kang Hyun Lee menambahkan, program pemagangan telah berlangsung sejak dua tahun lalu. Jumlah guru yang akan ikut pelatihan dalam penggunaan gawai akan dimasukkan dalam program magang di PT Samsung Electronic Indonesia.

“Jika kemampuan guru semakin baik, maka kemampuan siswa Indonesia juga semakin baik. Kami ingin guru di Indonesia memiliki keahlian dalam bidang komputer jaringan, yang dibutuhkan di era digital saat ini,” tutur Kang Hyun Lee. (Tri Wahyuni)