
JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menggandeng perusahaan teknologi, Tokopedia mengembangkan ‘Pasarbudaya’. Platform penjualan online itu disediakan untuk seniman lokal memasarkan produk budaya mereka.
“Produk budaya tak hanya memperkaya khasanah kebudayaan, tapi juga bisa berperan secara ekonomi dalam menghidupi para seniman dan pengrajin,” kata Dirjen Kebudayaan Kemdikbud, Hilmar Farid dalam peluncuran Pasarbudaya secara virtual, Sabtu (31/10/20).
Peluncuran ‘Pasarbudaya’ merupakan bagian dari penyelenggaraan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020 yang dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu (31/10), pukul 19.00 – 21.00 WIB di stasiun TVRI. Kegiatan PKN 2020 bisa dilihat melalui laman pkn.id.
Dalam peluncuran itu, ditampilkan kampanye dan discovery page ‘Pasarbudaya’ di Tokopedia. Produk yang dipasarkan masuk dalam program pameran, yang berlaku selama 1-5 November 2020.
Hilmar menjelaskan, produk yang akan dipasarkan dalam “Pasarbudaya’ masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia. Produk budaya itu akan dilengkapi dengan narasi, deskripsi filosofi, makna motif dan bentuk, sejarah, proses serta cara pembuatan sebagai muatan budaya sekaligus memberi nilai tambah pada produk tersebut.
Inisiatif tersebut, lanjut Hilmar, adalah bagian dari 7 agenda strategis pemajuan kebudayaan dalam visi Kebudayaan Nasional 20 tahun ke depan. Didalamnya, mengamanatkan pemajuan kebudayaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, guna mendukung gerakan bangga buatan Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni, menyambut baik kolaborasi Tokopedia dengan Kemdikbud. Inisiatif itu sejalan dengan komitmen Tokopedia untuk mengakselerasi adopsi digital bagi para pegiat usaha.
“Termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) seniman lokal agar dapat beradaptasi di tengah pandemi. Lebih dari 100 UMKM seniman tergabung dalam ‘Pasarbudaya’. Mereka menjadi bagian dari 9,4 juta penjual di Tokopedia, yang mana hampir 100 persen adalah UMKM. Bahkan 94 persen berskala ultra mikro,” ujarnya.
Harapannya, lanjut Astri, para pegiat usaha lokal akan terus dipermudah agar dapat bertahan di tengah pandemi. Upaya itu sekaligus berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi Indonesia serta mendorong masyarakat untuk bangga memakai produk buatan Indonesia.
Melalui proses kurasi, ratusan produk budaya telah diakuisisi untuk program pameran PKN Tahun 2020 “Pasarbudaya” dengan beberapa kategori diantaranya seni murni, kriya dan kerajinan, serta merchandise. Produk-produk budaya tersebut awalnya akan ditampilkan dan terdapat transaksi non-tunai secara luring/luar jaringan).
Pasarbudaya rencananya akan kerja sama dengan berbagai pihak yang selama ini memiliki kepedulian terhadap pengembangan produk budaya seperti Sarinah, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Small and Medium Enterprises and Cooperatives (Smesco).
“Tujuannya untuk memasarkan produk budaya secara digital agar dapat membantu seniman/UMKM lokal agar karyanya tak hanya go nasional tapi juga internasional. Tak hanya menjadi bagian dari PKN 2020, tetapi bisa berlanjut dan meluas,” kata Astri menandaskan. (Tri Wahyuni)