Kemdikbudristek Rilis 2 Fitur Baru di Platform Merdeka Mengajar

0

JAKARTA (Suara Karya): Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) merilis 2 fitur baru dalam Platform Merdeka Belajar.

Dua fitur baru itu adalah Rekomendasi Belajar berbasis Rapor Pendidikan dan Refleksi Kompetensi. Fitur inovatif tersebut akan memudahkan guru dalam mencari prioritas pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan.

“Selain juga membantu guru-guru dalam mengenali kelebihan dan kekurangannya sebagai pendidik,” kata Dirjen GTK, Nunuk Suryani dalam acara peluncuran 2 fitur baru tersebut, di Jakarta, Selasa (31/10/23).

Mengutip filosofi Ki Hajar Dewantoro, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani, Nunuk mengatakan, lingkungan pendidikan yang sesuai akan menumbuhkan kemerdekaan dan kemandirian dalam pembelajaran.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi guru, mulai dari aspek pedagogik, profesional, personal, dan sosial,” ucapnya.

Peningkatan kompetensi guru, lanjut Nunuk, sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal (Perdirjen) GTK No 2626 Tahun 2023. Kompetensi guru berada dibawah payung manajemen talenta.

Manajemen Talenta Guru adalah sistem tata kelola terpadu yang memudahkan kolaborasi para pihak dalam mengenali talenta dan mengembangkan karir guru, berbasis kompetensi dan kinerja untuk mewujudkan pembelajaran yang berkualitas.

“Manajemen Talenta Guru juga memastikan kandidat-kandidat terbaik dapat menjadi guru profesional dan mendorong percepatan karir guru, terutama dalam mengisi peran dan posisi strategis untuk meningkatkan kualitas layanan pembelajaran di setiap kelas,” kata Nunuk.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Sesditjen GTK), Temu Ismail mengatakan, fitur Rekomendasi Belajar berbasis Rapor Pendidikan akan memberi rekomendasi bahan belajar yang lebih komprehensif kepada para guru, sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikannya.

“Hasil rekomendasi pembelajaran dari rapor merupakan capaian Rapor Pendidikan yang perlu dibenahi. Hal itu bertujuan agar guru dapat fokus membenahi masalah yang paling penting di satuan pendidikan,” ujar Temu.

Ditambahkan, PMM juga membantu guru untuk mengenali kelebihan dan kekurangannya sebagai pendidik. Guru dapat menemukan prioritas belajar sesuai kebutuhan dirinya melalui fitur Refleksi Kompetensi.

“Fitur Refleksi Kompetensi di platform Merdeka Mengajar akan membantu para guru untuk mengenal kompetensi diri. Agar nantinya bisa menentukan prioritas pengembangan diri dengan pembelajaran yang sesuai kebutuhan,” ujarnya.

Fitur Refleksi Kompetensi menghadirkan asesmen untuk 4 kompetensi yang sesuai dengan Perdirjen GTK 2626/2023, yaitu kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian dan profesional.

“Lewat 4 kompetensi itu, kita tak hanya mendorong guru menjadi pendidik yang layak untuk anak Indonesia, tetapi juga menjadi pendidik yang terus memperbaiki diri demi kepentingan masa depan bangsa,” tuturnya.

Guru dapat memanfaatkan fitur Refleksi Kompetensi dengan mengerjakan asesmen untuk setiap kompetensi. Guru perlu mengisi kuesioner sesuai kondisi sebenarnya agar rekomendasi yang diperoleh juga sesuai kebutuhan

“Karena tidak ada jawaban benar atau salah, hasil refleksi ini tidak berpengaruh pada penilaian apa pun. Hasil dari asesmen setiap kompetensi menunjukkan kompetensi yang sudah baik dan masih perlu ditingkatkan sesuai jenjang jabatannya,” katanya.

Setelah itu, guru mendapat rekomendasi belajar sesuai kebutuhan peningkatan kompetensinya.

Saat ini, fitur Refleksi Kompetensi dapat diakses guru PNS non Kepala Sekolah. Fitur sedang dikembangkan untuk dapat melayani semua guru.

Semua fitur dapat diakses dalam PMM yang memberi dukungan terintegrasi untuk guru dalam aktivitas Belajar, Mengajar, Berkarya, dan Berkarier.

Harapannya, fitur Rekomendasi Belajar berbasis Rapor Pendidikan dan Refleksi Kompetensi dapat membantu guru menemukan prioritas belajar yang lebih relevan dengan kebutuhan satuan pendidikan maupun diri sendiri.

“Mari akses fitur Rekomendasi Belajar berbasis Rapor Pendidikan dan Refleksi Kompetensi sekarang, agar waktu dan tenaga untuk meningkatkan kompetensi semakin efisien dan guru dapat belajar sesuai kebutuhan,” katanya. (Tri Wahyuni)