JAKARTA (Suara Karya): Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan meminta para pelaku pelayaran yang melintas di Selat Sunda khususnya di wilayah Gunung Anak Krakatau untuk tetap waspada menyusuli status Anak Krakatau yang masih pada level III siaga.
Demikian yang disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo melalui keterangan persnya, Rabu (2/1/2019) di Jakarta.
“Saya mengimbau kepada para nakhoda kapal yang akan dan/atau sedang berlayar di Selat Sunda, khususnya perairan Banten untuk tetap waspada berkaitan dengan erupsi Anak Krakatau dan cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini,” ujar Agus.
Dia mengingatkan, hari ini aktivitas Anak Krakatau di Selat Sunda terus menunjukkan penurunan, para pelaku pelayaran harus tetap waspada dan harus menjauh dengan radius 5 km dari Anak Krakatau.
“Kami juga mengimbau kepada para nakhoda untuk selalu memonitor dan memantau berita cuaca melalui website BMKG serta berita erupsi Anak Krakatau dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Geologi, Pos Pengamatan Anak Krakatau dan atau melalui semua alat yang dapat digunakan untuk menerima berita cuaca di atas kapal, baik itu Navtex, Weather Fax, atau Weather Telex, kemudian melakukan tindakan yang diperlukan sesuai prosedur di atas kapal,” kata Agus.
Sedangkan lanjut dia, untuk Kapal–kapal kecil dengan ukuran di bawah 35 GT dan kapal-kapal nelayan diimbau untuk menunda keberangkatan hingga cuaca dipastikan sudah benar-benar aman.
Selain itu, Agus meminta jajarannya terutama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas I Banten untuk terus memonitor dan mewaspadai secara berkala aktivitas Anak Krakatau serta selalu berkoordinasi dengan pihak terkait.
“Hingga saat ini aktivitas di Pelabuhan Banten masih berjalan normal dan tidak berdampak terhadap aktivitas Anak Krakatau. Kami akan mengikuti perkembangannya ke depan,” ujarnya. (Bobby MZ)