Suara Karya

Kemenkop Prioritaskan Pengembangan WP di Daerah Tertinggal

Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Yuana Sutyowati

JAKARTA (Suara Karya): Sejak 2010, Kementerian Koperasi dan UKM diberikan amanah oleh presiden untuk menjalankan program penumbuhan dan pengembangan wirausaha pemula (WP). Tahun lalu, program tersebut telah direalisasikan terhadap 1.952 WP atau 106,61 persen, dengan nilai Rp 23,801 miliar yang tersebar di 34 provinsi pada 166 kabupaten/kota.

Sementara tahun ini, Kemenkop dan UKM bakal menyalurkan pertolongan dana sebesar Rp 30 miliar untuk 2.500 wirausaha pemula (WP). Penyalurannya, akan diprioritaskan untuk kawasan wilayah tertinggal/terluar/terdepan, area ekonomi khusus, serta wilayah antar kumpulan berpendapatan rendah.

Demikian dikemukakan Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Yuana Sutyowati, kepada wartawan, di kantor Kemenkop dan UKM, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

“Bantuan WP tersebut diprioritaskan untuk kawasan wilayah tertinggal/terluar/terdepan, area ekonomi khusus, serta wilayah antar kumpulan berpendapatan rendah,” ujar Yuana.

Dia mengatakan, program WP 2011-2017 sudah terealisasi sejumlah 18.430 WP yang tersebar di 34 provinsi dengan nilai pertolongan sebesar Rp 220,581 miliar.

Khusus untuk WP 2015 hingga 2018, pihaknya sudah terealisasi sejumlah 6.991 WP dengan nilai sebesar Rp 136,4 miliar.

“Bagi program WP 2018, hingga Desember 2018 sudah terealisasi sejumlah 1.952 WP atau 106,61 persen dengan nilai Rp 23,801 miliar yang tersebar di 34 provinsi pada 166 kabupaten/kota,” katanya.

Dia menjelaskan, program WP 2018 sudah menyasar wanita sebanyak 951 WP (59,59 persen) dan laki-laki sejumlah (40,41 persen). Sedangkan menurut klasifikasi bidang usaha, WP 2018 mencakup bidang usaha kerajinan dengan 249 WP (15,60 persen) dengan nilai Rp 3,054 miliar, konveksi dan busana 164 WP (10,28 persen) dengan nilai Rp 2,056 miliar.

Sementara sektor usaha olahan makanan/minuman dan jasa kuliner 884 WP (55,39 persen) dengan nilai Rp 10,770 miliar, produk inovatif lainnya 33 WP (2,07 persen) dengan nilai Rp 416 juta, perikanan 50 WP (3,13 persen) dengan nilai Rp 623 juta, pertanian 71 WP (4,45 persen) dengan nilai Rp 871 juta, peternakan sejumlah 95 WP (5,95 persen) dengan nilai Rp 1,158 miliar, dan bidang jasa sejumlah 50 WP (3,13 persen) dengan nilai Rp 625 juta.

Menurutnya, menurut hasil pantauan dan penilaian penerima program WP 2018, pertolongan dana sudah dipergunakan guna modal kerja sebesar Rp 5,095 miliar dan guna modal investasi sebesar Rp 6,034 miliar.

“Bantuan paling bermanfaat, antara lain ditunjukkan dengan adanya peningkatan tenaga kerja sejumlah 600 orang atau bertambah 50,04 persen, dari total tenaga kerja sebelumnya sejumlah 1.199 orang,” katanya.

Disamping itu, terjadi penambahan aset usaha sebesar Rp 6,468 miliar atau 103,54 persen dari total aset sebelumnya sebesar Rp 6,247 miliar. Sedangkan peningkatan omset usahanya sebesar Rp 1,123 miliar atau 47,60 persen dari total omset sebelumnya sebesar Rp 2,361 miliar. (Gan)

Related posts