Suara Karya

Kemkominfo Gelar Literasi Digital bagi ASN Kabupaten Purbalingga

JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Pemkab Purbalingga menggelar literasi digital sektor pemerintahan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Purbalingga.

Kegiatan dilaksanakan secara hybrid itu diikuti sekitar 6.538 ASN Pemkab Purbalingga yang dibagi dalam beberapa batch.

Diharapkan terjadi peningkatan pemahaman literasi digital bagi ASN, yang menjadi salah satu target nasional Kemkominfo menuju transformasi digital di Indonesia.

Partisipasi ASN di lingkup Pemerintah Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam kegiatan Literasi Digital Pemerintahan merupakan salah satu pendorong terciptanya Indonesia Makin Cakap Digital.

Karena hasil Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan Kemkominfo dan Katadata Insight Center pada 2021 lalu diperoleh skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00. Skor tersebut masuk kategori ‘sedang’.

Kegiatan ini dibuka Pelaksana tugas (Plt) Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi. Dalam sambutannya, Dyah mengatakan, ASN harus mengikuti perkembangan teknologi dan mendukung program Literasi Digital.

“Sebagai ASN, kita harus bijak dalam menggunakan internet. Kita juga harus mengimplementasikan pilar-pilar Literasi Digital dalam kehidupan sehari-hari. Manfaatkan internet untuk melakukan pelayanan publik,” ujarnya.

Direktur Pemberdayaan Informatika Kemkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto dalam sambutannya menyampaikan empat pilar Literasi Digital, yaitu Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Budaya Digital dan Etika Digital.

“Dari materi tersebut diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kecakapan penggunaan teknologi digital,” kata Bonifasius.

Sesi pemaparan materi pertama tentang Budaya Digital dibawakan Cornelia Istiani, Kepala Laboratorium Psikologi Kampus Bekasi, BINUS University.

Cornelia menjelaskan, identitas seseorang bisa dinilai dari perilakunya. Karena itu, perilaku di dunia nyata dan di dunia digital harus selaras.

“Penggunaan teknologi juga bisa mempengaruhi cara berpikir kita. Jika kita memaknai betul nilai Pancasila dalam membangun budaya digital, maka emosi, hubungan, kebermaknaan dan pencapaian kita akan dinilai baik,” ujar Cornelia.

Pada kesempatan yang sama, Founder PT Kombas Digital Internasional, Oktani Fungsiana membahas pentingnya etika dalam berinternet. Berkomunikasi melalui internet, diperlukan kesadaran, tanggung jawab, integritas dan kebajikan.

“Tak hanya etika bermedia sosial, etika mengirim email dan membuat akun juga harus diperhatikan. Ingat, kebebasan berekspresi tidak sama dengan perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik dan provokasi,” tuturnya.

Semua itu, lanjut Oktani, ada sanksi tegas jika melanggar etika digital. ASN seharusnya paham, karena selain menjabat sebagai pelaksana kebijakan publik, juga menjadi perekat persatuan bangsa,” katanya.

Praktisi IT, Teddy Sukardi menyampaikan materi tentang risiko dari penggunaan teknologi. Tak hanya risiko gangguan pada perangkat yang digunakan, tetapi juga risiko pencurian data dan identitas.

“Awasi perangkat yang digunakan. Buatlah kata sandi menggunakan kombinasi angka, huruf dan simbol dan jangan berikan ke orang lain. Jangan mengunduh materi yang tidak terpercaya karena dapat mengandung virus. Hal itu berpotensi menimbulkan berbagai kerugian seperti serangan siber,” ujar Teddy.

Jika ada hal-hal yang mencurigakan, lanjut Teddy, segera melapor atau konsultasikan ke penyelenggara sistem elektronik organisasi anda atau tenaga ahli.

Sesi terakhir materi tentang Kecakapan Digital yang disampaikan Tri Hadiyanto Sasongko. Ia membahas pentingnya memilah dan memilih informasi agar bisa membedakan antara berita benar dan bohong atau hoaks.

“Cermati alamat situs, waspadai kalimat provokatif, cek kualitas foto atau gambar, dan pastikan sumbernya bisa dipercaya. Biasakan saring sebelum sharing, dan sabar sebelum sebar,” kata Tri seraya menambahkan alamat situs yaitu www.lapor.go.id dan layanan.kominfo.go.id. (Tri Wahyuni)

Related posts