
JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menganggarkan Rp 3,1 triliun untuk pelatihan dan insentif bagi warga terdampak Covid-19 yang tidak terfasilitasi dalam program Kartu Prakerja. Demikian dikatakan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, di Jakarta Minggu (4/5/2020).
Dikatakan Ida, anggaran Rp 3,1 triliun bersumber dari refocusing anggaran Kemnaker. Nantinya, peserta akan diberikan pelatihan dan keterampilan, salah satunya pelatihan bidang catering dan makanan yang diselenggarakan di BLK Lembang. Hal serupa diterapkan di balai latihan kerja yang lain.
“Pelatihannya bisa beragam, dari cara pembuatan alat pelindung diri (APD) seperti masker, hand sanitizer, disinfektan, hingga peti jenazah untuk pasien Covid-19,” katanya.
Ida melanjutkan programnya tidak hanya model pelatihan, ada juga padat karya produktif, padat karya infrastruktur, tenaga kerja mandiri, kemudian teknologi tepat guna.
Para peserta dalam pelatihan di BLK ini adalah karyawan yang terkena PHK dan belum terakomodasi dalam program Kartu Prakerja. Total ada sekitar 216.000 orang telah ikut serta pelatihan yang diselenggarakan di seluruh Indonesia.
Setiap peserta menjalani pelatihan selama 10 hari dengan insentif sebesar Rp500.000. Insentif ini diberikan khusus karena dalam kondisi pandemi.
“Biasanya kalau kondisinya normal, peserta pelatihan tidak diberikan insentif. Biaya perjalanan dinas untuk insentif bagi peserta pelatihan,” pungkasnya. (Pramuji)