
JAKARTA (Suara Karya): Program beasiswa TELADAN yang dikembangkan Tanoto Foundation (TF) memberi dampak positif terhadap karir lulusannya. Pada 2022 lalu, 100 persen penerima beasiswa tersebut diterima kerja setelah lulus.
Hal itu dikemukakan CEO Global Tanoto Foundation, J Satrijo Tanudjojo di Jakarta, Kamis (11/5/23).
Dijelaskan, hal itu bisa terjadi karena program beasiswa TELADAN dirancang terstruktur dan berkelanjutan, sehingga penerimanya tak saja mampu menguasai hard skill sesuai bidang studi, tapi juga soft skill yang sangat dibutuhkan untuk karir profesional setelah lulus kuliah.
“Penyerapan tenaga kerja menjadi perhatian TF karena salah satu isu krusial dalam perekonomian nasional,” ujarnya.
Merujuk data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) periode Agustus 2022, angka pengangguran terbuka diperkirakan mencapai 8,43 juta orang. Dari jumlah itu, sebanyak 673.485 adalah lulusan perguruan tinggi.
Fakta tersebut, menurut Satrijo, menunjukkan pentingnya pengembangan kualitas dan kapasitas mahasiswa, tak hanya pada hard skill, tetapi juga soft skill.
Permasalahan itulah yang kemudian diadopsi TF melalui program kepemimpinan berbasis beasiswa, TELADAN (Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan).
“TELADAN bertujuan membangun generasi unggul dan pemimpin masa depan Indonesia yang tangguh,” kata Satrijo menegaskan.
Laporan Impact Highlights 2022: Shaping the Future Through Quality Education yang dikeluarkan TF baru-baru ini, selama periode 2006 hingga 2022, organisasi filantropi independen bidang pendidikan yang didirikan Sukanto Tanoto itu telah memberi beasiswa kepada 8.167 mahasiswa di 9 universitas mitra program TELADAN di Indonesia.
“Para penerima beasiswa tidak hanya mendapat dukungan biaya kuliah penuh serta tunjangan hidup hingga semester 8, tapi juga dukungan pengembangan kepemimpinan dan karier,” ucap Satrijo.
Penerima beasiswa TELADAN memasuki tahapan pengembangan program mulai dari Lead Self (semester 2–4), Lead Others (Semester 5-7), Professional Preparation (Semester 8), hingga Alumni Engagement & Development setelah lulus.
Tak hanya itu, penerima beasiswa juga berkesempatan untuk berkontribusi pada komunitas melalui inisiatif proyek sosial, kesempatan melakukan penelitian untuk menciptakan solusi bagi permasalahan masyarakat, hingga mencicipi ‘global experience program’ melalui summer course serta program pertukaran mahasiswa ke kampus ternama di luar negeri. (Tri Wahyuni)